Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Torsio Testis general_alomedika 2019-11-14T14:53:35+07:00 2019-11-14T14:53:35+07:00
Torsio Testis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Torsio Testis

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Patofisiologi torsio testis adalah terpuntirnya funikulus spermatikus dan rotasi testis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke testis, sehingga terjadi iskemia testis dan reperfusi saat dilakukan detorsio. Besarnya kerusakan testis akibat proses iskemia-reperfusi (ischemia-reperfusion injury) yang terjadi sangat ditentukan oleh durasi terjadinya torsio dan derajat terpuntirnya funikulus spermatikus. Faktor-faktor yang terlibat pada mekanisme ini adalah spesies reaktif oksigen, faktor-faktor proinflamasi, apoptosis, dan gangguan mikrovaskular. Deformitas bell clapper juga merupakan salah satu faktor predisposisi torsio testis. [7-9]

Derajat dan Durasi Torsio

Torsio testis dapat terjadi secara parsial atau komplit. Torsio parsial umumnya terjadi ketika testis mengalami rotasi 90-180 derajat. Torsio komplit terjadi ketika testis berotasi 360 derajat atau lebih, bahkan hingga 720 derajat. Rotasi testis ini dapat menyebabkan oklusi dan pembengkakan vena, iskemia arteri, dan infark testis. Viabilitas testis pada umumnya terjadi apabila torsio ditangani dalam waktu 6-8 jam. [7-9] Namun, bila torsio berlangsung selama 24 jam atau lebih, nekrosis dan atrofi testis dapat terjadi. Semakin lama durasi dan semakin besar derajat rotasinya, viabilitas testis akan semakin menurun. [7,10]

Torsio testis juga dapat berlangsung secara intermiten. Torsio testis intermiten yang berulang juga dapat menyebabkan kerusakan secara kronis dan penurunan fungsi testis, seperti spermatogenesis dan produksi hormon. [11,12]

Radikal Bebas

Dalam proses kerusakan akibat mekanisme iskemia-reperfusi, radikal bebas dapat terakumulasi dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan kerusakan sitoskeleton testis secara ekstensif. Pada saat reperfusi, terjadi restorasi aliran darah dan suplai oksigen secara cepat, aktivitas spesies reaktif oksigen yang terakumulasi dapat mengalahkan kapasitas proteksi dari antioksidan, sehingga terjadi imbalans suplai oksigen ke testis. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan endotel, apoptosis sel germinal, kerusakan DNA, serta akumulasi radikal bebas lebih lanjut. Spesies reaktif oksigen yang berperan dalam proses ini antara lain adalah: nitrit oksida, radikal hidroksil, anion superoksida, hipoxantine, dan xantine. [7]

Inflamasi dan Apoptosis

Kerusakan akibat proses iskemia-reperfusi memicu produksi faktor-faktor proinflamasi, rekrutmen neutrofil, dan produksi spesies reaktif oksigen yang dapat mengaktifkan jalur apoptosis sel germinal spesifik (germ-cell-specific apoptosis). Faktor-faktor yang berperan antara lain adalah neutrofil, Bax, Bcl-XL, FasL, sitokrom sitoplastik C, interleukin-1β, dan TNF-α. Faktor-faktor tersebut dapat mengaktifkan jalur kapkase 8, kapkase 9, dan stress-related JNK, sehingga terjadi kematian sel secara ekstensif. [7]

Hipoksia

Vaskularisasi pada testis merupakan vaskularisasi terminal, sehingga bila terjadi torsio, suplai darah dan oksigen ke testis akan terhenti, sehingga terjadi hipoksia. Hipoksia dapat meningkatkan aktivitas apoptosis spesifik sel germinal dan inflamasi.

Deformitas Bell Clapper

Belum terdapat teori yang secara jelas dapat menjelaskan deformitas bell clapper. [7,13] Dalam kondisi normal, tunika vaginalis akan menempel pada bagian posterior dan superior testis. Pada deformitas bell clapper, kedua ujung tunika vaginalis menempel pada bagian superior testis saja. Hal ini menyebabkan testis terletak secara horizontal dan tunika vaginalis memanjang di atas funikulis spermatikus. Deformitas ini meningkatkan kemungkinan terjadinya torsio karena testis dapat bergerak secara bebas di dalam tunika vaginalis. [7,10,14]

Referensi

7. Karaguzel E, Kadihasanoglu M, Kutlu O. Mechanisms of testicular torsion and potential protective agents. Nat Rev Urol. 2014.
8. Kaplan G, Minevich E, Kenny S. Testicular torsion. BMJ Best Pract. 2018.
9. Eyre R. Evaluation of acute scrotal pain in adults. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/evaluation-of-acute-scrotal-pain-in-adults
10. Feher A, Bajor Z. A review of main controversial aspects of acute testicular torsion. J Acute Dis. 2015;5:1–8.
11. Al-Kandari AM, Kehinde EO, Khudair S, Ibrahim H, Elsheemy MS, Shokeir AA. Intermittent Testicular Torsion in Adults: An Overlooked Clinical Condition. Med Princ Pract. 2017;26:30–4.
12. Eaton SH, Cendron MA, Estrada CR, Bauer SB, Borer JG, Cilento BG, et al. Intermittent testicular torsion: Diagnostic features and management outcomes. J Urol. 2005;174:1532–5.
13. Dajusta DG, Granberg CF, Villanueva C, Baker LA. Contemporary review of testicular torsion: New concepts, emerging technologies and potential therapeutics. J Pediatr Urol. 2013;9.
14. Brenner J, Ojo A. Causes of scrotal pain in children and adolescents. UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/causes-of-scrotal-pain-in-children-and-adolescents

Pendahuluan Torsio Testis
Etiologi Torsio Testis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 17:39
Login idi eror trus
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf mau bertanya saya mau perpanjang STR tp login anggota idi sdh bbrp terakhir gak bisa2..mohon solusinya
Anonymous
Hari ini, 12:14
Gula Darah Puasa terganggu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan berdiskusi dok. Saya memiliki pasien perempuan 51 th. Pasien rutin satu bulan sekali cek GDP dgn hasil antara 100-115 selama 3...
dr. Felicia
Hari ini, 10:12
Ask the Expert Spesialis Kedokteran Nuklir di Forum Diskusi Alomedika
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO, Dokter!   Ask the Expert kembali lagi bersama Spesialis Kedokteran Nuklir. Mari sejawat diskusikan kasus pasien maupun studi terbaru dengan ahlinya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.