Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Serumen Prop general_alomedika 2019-02-11T10:50:45+07:00 2019-02-11T10:50:45+07:00
Serumen Prop
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Serumen Prop

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Patofisiologi serumen prop/impaksi serumen dapat disebabkan akibat dua proses yaitu akumulasi serumen dan/atau deformitas anatomi kanal telinga. Sebelum membahas mengenai patofisiologi serumen prop, perlu terlebih dahulu mengerti mengenai fisiologi serumen.

Fisiologi Serumen

Fisiologi serumen merupakan hasil dari produksi kelenjar sebasea dan seruminosa di lapisan luar kulit telinga. Lapisan dermis kulit kanal pada rawan telinga mengandung dua kelenjar eksokrin yang terlibat dalam produksi serumen. Dua kelenjar eksokrin di saluran telinga adalah kelenjar sebasea (minyak) dan kelenjar apokrin (keringat). [6]

Kelenjar Sebasea (Minyak)

Kelenjar sebasea menghasilkan zat yang disebut sebum. Sebum ini terdiri dari lemak (lipid) dan debris dari sel lemak yang mati. Sebum ini berfungsi melindungi dan membasahi rambut dan kulit pada telinga agar tidak kering, rapuh dan pecah-pecah. Tingkat sekresinya meningkat selama masa remaja. [6]

Kelenjar sebasea biasanya ditemukan di telinga bagian luar. Sifat sebum tidak berbau, tetapi ketika dipecah oleh bakteri dapat menghasilkan bau. Komposisi sebum terdiri dari squalene, ester gliserol, kolesterol bebas dan asam lemak. Asam lemak pada manusia terdiri dari 25% lilin monoester, 41% trigliserida, 16% asam lemak bebas dan 12% squalene. Kandungan lemak yang tinggi dalam sebum ini memberikan pelumasan yang baik pada telinga. [6]

Kelenjar Seruminosa

Kelenjar seruminosa ini termasuk dalam kelenjar eksokrin yang terdiri dari dua jenis yaitu ekrin (merokrin) dan apokrin.

Kelenjar ekrin menutupi sebagian besar tubuh kecuali saluran telinga. Kelenjar ini mensekresikan air dan natrium klorida yang berfungsi menghasilkan keringat dan membuang kotoran. Saluran kelenjar keringat ekrin berakhir di pori-pori pada lapisan epidermis yang berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh melalui pendinginan evaporatif.[6]

Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar sudoriferosa yang bermodifikasi dan pada saluran telinga hanya ditemukan di lapisan saluran telinga bagian luar. Kelenjar apokrin lebih besar, lebih dalam dan menghasilkan sekresi lebih banyak dari kelenjar ekrin. Sekresi yang lebih banyak ini mencegah masuknya partikel ataupun serangga ke dalam telinga serta melumasi gendang telinga. [6]

Patofisiologi Serumen Prop

Patofisiologi serumen prop dapat disebabkan oleh dua proses yaitu akumulasi serumen yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni penuaan, faktor mekanik dan deformitas anatomi kanal telinga  

Akumulasi Serumen

Akumulasi serumen dalam telinga dapat disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Faktor usia: mengurangi jumlah dan aktivitas kelenjar seruminosa sehingga menghasilkan jenis serumen yang lebih kering
  • Proses penuaan: meningkatkan produksi rambut saluran telinga yang meningkatkan potensi serumen terperangkap di kanal telinga
  • Faktor mekanik: penggunaan cotton bud menyebabkan terdorongnya kotoran ke telinga yang lebih dalam sehingga kotoran tertumpuk

Deformitas Anatomi Kanal Telinga

Deformitas anatomi kanal telinga lebih sering disebabkan oleh faktor genetik Hal inilah yang menyebabkan mengapa beberapa orang membentuk serumen lebih cepat dan banyak dibandingkan yang lain. Faktor berikutnya adalah variasi bentuk anatomi berupa penyempitan saluran telinga, baik bawaan ataupun didapat. [2-4]

Patofisiologi Gejala Serumen Prop

Efek oklusif dari impaksi serumen akan menyebabkan gejala utama berupa rasa penuh pada telinga dan gangguan pendengaran. Terkadang impaksi serumen ini juga dapat menimbulkan gejala berupa tinnitus, batuk dan vertigo. Masuknya air dalam saluran telinga pada saat mandi atau sisa air dari tindakan irigasi serumen dapat menyebabkan pembengkakan pada serumen. Serumen yang mengalami pembengkakan ini dapat mengumpulkan bakteri di saluran telinga bagian tengah sehingga menyebabkan infeksi dalam bentuk otitis eksterna.[4]

Referensi

2. Armstrong C. Diagnosis and Management of Cerumen Impaction. American Family Physician. 2009. Diakses dari: https://www.aafp.org/afp/2009/1101/p1011.html
3. Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld RM, Ballachanda BB, Hackell JM et al. Clinical Practice Guideline (Update): Earwax (Cerumen Impaction). 2017; 156(IS): 1-29.
4. Wetmore S. Cerumen Impaction. Epocrates. 2018. Diakses dari: https://online.epocrates.com/diseases/103211/Cerumen-impaction/Key-Highlights
6. Guest JF, Greener MJ, Robinson AC, Smith AF. Impacted cerumen: composition, production, epidemiology and management. 2013 July; 97(8): 477–88.

Pendahuluan Serumen Prop
Etiologi Serumen Prop

Artikel Terkait

  • Serumenolitik Tetes Untuk Serumen Prop
    Serumenolitik Tetes Untuk Serumen Prop
Diskusi Terkait
Anonymous
Hari ini, 15:44
Serumen prop pada pasien perforasi membran timpani
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok !Bagaimana tatalaksana serumen prop pada pasien dengan perforasi membran timpani?Apakah irigasi harus dengan cairan h2o2 atau dengan air hangat saja...
dr. Catur Rizky Kurniawan
03 Agustus 2019
Keamanan menggunakan alat pembersih telinga elektrik
Oleh: dr. Catur Rizky Kurniawan
4 Balasan
Alodokter. User menanyakan bolehkah membersihkan telinga dengan menggunakan pembersih telinga elektrik. Yg mungkin mekanismenya adalah dengan vakum atau...
dr. Asri Rumaisa
12 Juni 2018
Apakah Serumen Prop menurut BPJS bisa ditangani di faskes primer atau harus dirujuk ke faskes sekunder?
Oleh: dr. Asri Rumaisa
10 Balasan
Asslmualaikum. Siang TS dokter semuanya. Saya perlu masukan dan pengalaman dari TS semua yg bekerja di faskes 1 dengan BPJS. Apabila ada pasien anak usia 9...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.