Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Kolesteatoma general_alomedika 2019-07-15T15:58:44+07:00 2019-07-15T15:58:44+07:00
Kolesteatoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kolesteatoma

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa insidensi kolesteatoma pada populasi umum sebesar 3,7-13,9 per 100.000 penduduk. [15]

Global

Insidensi kolesteatoma pada anak sebesar 3 per 100.000 penduduk dan 9,2 per 100.000 penduduk pada dewasa. Sebagian besar kolesteatoma merupakan tipe acquired. Kolesteatoma tipe kongenital terjadi pada 2% penderita kolesteatoma telinga tengah.

Penelitian yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa 24,5% penderita otitis media kronis akan mengalami kolesteatoma dengan rerata usia 34,49 tahun. Sebagian besar penderita berjenis kelamin wanita dan mengalami lesi di telinga kanan. Penderita memiliki risiko 7 hingga 20% untuk mengalami kolesteatoma pada telinga kontralateral. [1,3,5,10]

Penelitian yang dilakukan di Italia juga menunjukkan hasil yang kurang lebih serupa. Rerata penderita berusia 41,2 tahun dengan predileksi penderita berjenis kelamin wanita. Sebagian besar penderita mengeluhkan adanya kehilangan pendengaran dan otorrhea. Sebanyak 64,5% penderita menjalani operasi kanaloplasti sebagai tata laksana. [16]

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan pada penderita otitis media kronis dengan kolesteatoma. Bakteri lain yang dapat dijumpai, antara lain Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, dan Aspergillus. [17]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi yang dapat menunjukkan angka kejadian kolesteatoma secara nasional di Indonesia. Penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang menunjukkan bahwa kolesteatoma ditemukan pada 47,89% kasus otitis media kronis. Sebagian besar penderita adalah laki-laki dengan rentang usia 21-40 tahun. Lokasi kolesteatoma terbanyak terletak di kavum mastoid. Semua penderita mengeluhkan adanya otorrhea, hilangnya pendengaran, dan sefalgia. Sebanyak 78,1% penderita memberikan gambaran mixed hearing loss pada pemeriksaan audiometri. [18]

Penelitian lain yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan juga menemukan bahwa pasien kolesteatoma lebih banyak laki-laki. Penderita didominasi oleh kelompok usia 0-20 tahun dan paling sedikit dialami oleh kelompok usia > 60 tahun. Otorrhea dan gangguan pendengaran juga merupakan keluhan terbanyak yang dijumpai. Sebanyak 32,26% penderita mengalami komplikasi abses retroaurikula. [19]

Referensi

1. Basa K, Levi J, Field E, O'Reilly R. A pearl in the ear: Intracranial complications of pediatric cholesteatomas. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology. 2017;92:171-175.
3. Volgger V, Lindeskog G, Krause E, Schrötzlmair F. Identification of risk factors for residual cholesteatoma in children and adults: a retrospective study on 110 cases of revision surgery. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. 2018;84(6):727-735
5. Medany M, Sabra R, Hakim E, Sadawy A, Elshafei A. Reliability of Diffusion Weighted MRI for the Diagnosis of Residual and Recurrent Cholesteatoma. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018;72(10):5403-5408.
10. Kuo C, Shiao A, Wen H, Chang W. Increased risk of cholesteatoma among patients with allergic rhinitis: A nationwide investigation. The Laryngoscope. 2017;128(3):547-553.
15. Rosito L, da Silva M, Selaimen F, Jung Y, Pauletti M, Jung L et al. Characteristics of 419 patients with acquired middle ear cholesteatoma. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. 2017;83(2):126-131.
16. Udayabhanu HN, Prasad S, Russo A, Grinblat G, Sanna M. Cholesteatoma of the External Auditory Canal. Otology & Neurotology. 2018;39(10):e1026-e1033.
17. Rathore V, Shekhawat K. Prevalence of Pseudomonas aeruginosa in cholesteatoma patients in tertiary care hospital in North India. International Journal of Otorhinolaryngology and Head and Neck Surgery. 2017;4(1):76.
18. Aguslia S. Kejadian Otitis Media Supuratif Kronik dengan Kolesteatoma di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Med Hosp. 2016;4(1):12-16.
19. Yarisman L, Asroel H, Aboet A, Zaluchu F. Hubungan Ekspresi RANKL dengan Derajat Destruksi Tulang Akibat Kolesteatoma pada Otitis Media Supuratif Kronik. Oto Rhino Laryngologica Indonesiana. 2017;47(1):1-10.

Etiologi Kolesteatoma
Diagnosis Kolesteatoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 20:30
Abses
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokPasien laki” usia 65 th dengan keluhan bisul di ketiak kiri sejak kurang lebih satu bulan yang lalu, semakin lama semakin membesar. Pasien sempat...
dr.Yulius Widjaya
Hari ini, 16:34
Sertifikat yg tak ada tanda tgn para pelaksana
Oleh: dr.Yulius Widjaya
7 Balasan
Hari ini saya mengikuti Webinar Def.zat besi kenali faktor resiko & strategi pencegahan.Telah mengikuti post test & dinyatakan lulus sertifikat dikirim tapi...
Anonymous
Hari ini, 10:15
Obat eye drop yang aman untuk anak usia 1 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, pasien laki-laki usia 1 tahun dengan mata merah karena kelilipan. Obat apa yang sekiranya aman untuk meredakan mata merah pada anak usia 1 tahun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.