Prognosis Furunkel Hidung
Prognosis furunkel hidung umumnya baik dengan tata laksana adekuat dan pada pasien yang imunokompeten. Komplikasi serius dan mortalitas akibat penyakit ini jarang terjadi. Namun, prognosis dapat menjadi buruk jika terjadi komplikasi seperti selulitis.
Komplikasi
Walaupun jarang, furunkel hidung yang terjadi berulang kali atau tidak diobati dengan baik akan menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa. Komplikasi terjadi akibat penyebaran infeksi hingga vena fasialis, vena oftalmika, kemudian ke sinus kavernosus dan menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus dan selulitis fasialis. Gejala yang dapat timbul jika terjadi komplikasi adalah demam, nyeri kepala, kemosis, proptosis, hingga kelumpuhan pada nervus kranialis (n.III, n.IV, n.V, dan n.VI). [10,16-17]
Selulitis
Infeksi pada furunkel hidung dapat menyebar ke area yang lebih dalam dan lebih luas, menyebabkan selulitis. Selulitis dianggap sebagai komplikasi yang berat karena meningkatkan risiko penyebaran infeksi secara sistemik.
Komplikasi selulitis akibat furunkel hidung ditandai dengan eritema dan nyeri pada puncak hidung yang bisa menyebar hingga ke kulit pipi.
Tromboflebitis Sinus Kavernosus
Tromboflebitis sinus kavernosus (TSK) adalah suatu penyakit letal yang mengancam nyawa, akibat komplikasi dari proses infeksi terutama bagian wajah. Penyebab dari TSK terbagi menjadi dua yakni septik dan aseptik. Aseptik disebabkan oleh pasca operasi atau pasca trauma. Sedangkan septik disebabkan oleh infeksi pada bagian wajah, hidung (sinus), telinga, dan gigi.
TSK muncul akibat penyebaran infeksi sekunder melalui pembuluh darah vena. Pada lokasi terjadinya infeksi, bakteri akan membentuk embolisasi yang memicu trombosis sehingga menyebabkan infeksi terjebak di sinus kavernosus. Trombosis akan menyebabkan drainase dari vena-vena fasialis dan oftalmika terganggu, sehingga menimbulkan gejala seperti edema periorbital, ptosis, proptosis, kemosis, papiledema, hilangnya penglihatan hingga stroke. [18,19]
Prognosis
Dengan pemberian antibiotik adekuat dan pada pasien yang imunokompeten, furunkel hidung jarang menimbulkan komplikasi fatal. Walaupun demikian, jika tidak dilakukan terapi, furunkel hidung dapat menimbulkan komplikasi serius. Sebuah laporan kasus mendeskripsikan komplikasi furunkel hidung berupa selulitis preseptal pada anak berusia 5 tahun. [20]