Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Furunkel Hidung general_alomedika 2022-09-08T09:30:51+07:00 2022-09-08T09:30:51+07:00
Furunkel Hidung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Furunkel Hidung

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Etiologi furunkel hidung paling sering adalah infeksi Staphylococcus aureus atau S. aureus pada folikel rambut dalam vestibulum hidung. Selain S. aureus, furunkel hidung juga dapat disebabkan oleh bakteri flora normal lainnya.

Flora normal yang dapat ditemukan pada hidung dan sinus paranasal adalah S.aureus, S.epidermidis, Haemophilus influenzae, Corynebacterium sp, Micrococcus sp, Streptococcus pneumoniae dan S. viridans, serta Propionibacterium acne.

Pada keadaan normal, S. aureus banyak ditemukan pada kulit yang utuh, terutama pada daerah lipatan, misalnya inguinal, aksila, gluteus, dan leher. S. aureus juga dapat disebarkan ke bagian tubuh lainnya akibat menggaruk. Ketika lapisan kulit mengalami kerusakan, bakteri dapat menginokulasi folikel rambut. Setelah terjadi inokulasi, bakteri dapat berproliferasi dan menyebabkan, folikulitis, furunkel, atau karbunkel.[1,2,10]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya furunkel pada hidung adalah kondisi imunodefisiensi atau adanya riwayat penyakit, seperti diabetes mellitus, kanker, dan penyakit infeksi kronis. Faktor risiko lain adalah malnutrisi, obesitas, penggunaan antibiotik jangka panjang, penggunaan steroid intranasal, dan buruknya kebersihan diri.

Pasien dengan riwayat seperti di atas cenderung memiliki kolonisasi S.aureus yang lebih tinggi, yaitu mencapai 80%. Populasi tertentu, seperti tenaga kesehatan, juga merupakan populasi yang rentan mengalami kolonisasi S. aureus di nares anterior.

Selain itu, furunkel hidung juga erat kaitannya dengan kebiasaan seseorang yang sering menggaruk atau mengorek hidung, terutama pada penderita rhinitis alergi. Sering mencabut bulu hidung, terlalu sering membersihkan hidung, tindik hidung, dan merokok juga merupakan faktor risiko terjadinya furunkel.[2,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Kadu AS, Rajput DS, Deshmukh SG. Management of recurrent nasal vestibular furunculosis. Anc Sci Life. 2017; 36(4):220–224.
2. Troxell T, Hall CA. Carbuncle. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554459/
10. Rudramurthy SM, Sumangala B, Honnavar P, et al. Nasal vestibulitis due to nocardiopsis dassonvillei in a diabetic patient. J Med Microbiol. 2012; 61: 1168-1173.
11. Lipschitz N, Yakirevitch A, Sagiv D, et al. Nasal vestibulitis: etiology, risk factors, and clinical characteristics: a retrospective study of 118 cases. Diagn Microbiol Infect Dis. 2017; 89(2): 131-134.

Patofisiologi Furunkel Hidung
Epidemiologi Furunkel Hidung

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
Diskusi Terkait
Anonymous
07 Agustus 2022
Pasien anak usia 8 tahun dengan bisul pada bokong
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dokter2 sejawatIzin bertanya Pasien usia 8 thnDengan bisul di bokongDialami sudah 4 hari , sudah diberi sagestam oles namun tidak membaikApakah...
Anonymous
01 Juni 2020
Timbulnya furunkel apakah dipengaruhi oleh konsumsi telur
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Ijin bertanya dok. Sering kali kita menemukan kasus pasien setelah memakan telur sering timbul bisul. Saya pribadi tdk mempercayai hal tsb. Bagaimana menurut...
Anonymous
10 September 2019
penyebab timbulnya benjolan di leher dan dada pada anak usia 4 tahun
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alodokter, mau konsul pasien dok.Laki-laki, 4 thn dgn benjolan seperti bisul di leher kanan dan dada timbul sejak 2 hari yll, nyeri ( ), eritem ( ). Benjolan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.