Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Intoksikasi Zat Psikoaktif annisa-meidina 2023-07-11T10:21:05+07:00 2023-07-11T10:21:05+07:00
Intoksikasi Zat Psikoaktif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Intoksikasi Zat Psikoaktif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan dari intoksikasi zat psikoaktif ditekankan pada abstinensia dan pencegahan relaps. Berikan dukungan sosial yang memadai bagi pasien, terutama untuk membantu pasien mengatasi stressor yang menyebabkannya menyalahgunakan zat.[1]

Edukasi Pasien

Edukasi perlu mencakup dampak segera dan jangka panjang dari penyalahgunaan zat psikoaktif. Pada keluarga, teman, atau guru pasien, perlu dilakukan edukasi mengenai tanda dan gejala penyalahgunaan zat yang bisa diamati.

Sampaikan juga pada orang terdekat pasien mengenai peningkatan risiko ide dan upaya bunuh diri pada pasien yang menyalahgunakan zat. Tekankan pada orang terdekat mengenai pentingnya mengawasi perubahan mood atau sikap menarik diri yang mungkin mengindikasikan kecenderungan bunuh diri.[1,20]

Mengenali Penyalahgunaan Zat

Edukasi orang terdekat mengenai tanda dan gejala penyalahgunaan zat. Ini mungkin mencakup adanya bau alkohol pada baju atau napas pasien yang menyalahgunakan alkohol, maupun bau kimia pada napas, kulit, atau pakaian pasien yang menyalahgunakan zat inhalan. Kenali adanya alat penyalahgunaan zat, misalnya suntikan atau alat penghisap, yang ada kamar, area tersembunyi, atau tempat sampah pasien. Lihat juga bekas suntikan atau sayatan pada ekstremitas.[1,20]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan intoksikasi zat psikoaktif yang paling utama adalah abstinensia. Paparan paling sering dari penyalahgunaan zat adalah teman sebaya atau lingkungan keluarga. Oleh sebab itu, pengawasan dari orang terdekat sangat penting, termasuk edukasi dan monitoring di lingkungan sekolah atau kerja.

Pada pasien yang memiliki budaya minum alkohol, dokter perlu melakukan edukasi mengenai cara memantau kebiasaan minum alkohol secara mandiri. Jelaskan pada pasien bagaimana menghitung seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan bagaimana menentukan jumlah maksimal alkohol yang dikonsumsi per minggu.

Pada pasien yang mendapat obat dengan risiko adiksi tinggi, misalnya morfin, pastikan penggunaan obat sesuai dengan dosis yang disarankan. Awasi perubahan dosis dan tanda penggunaan berlebihan dari pasien. Pastikan pula obat disimpan di tempat yang aman agar tidak disalahgunakan oleh anggota keluarga lain.[1,12,13,20]

Referensi

1. Sarkar S, Bhatia G, Dhawan A. Clinical practice guidelines for assessment and management of patients with substance intoxication presenting to the emergency department. Indian J Psychiatry 2023;65:196.
12. Kang M, Galuska MA, Ghassemzadeh S. Benzodiazepine Toxicity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482238/
13. Mirijello A, Sestito L, Antonelli M, Gasbarrini A, Addolorato G. Identification and management of acute alcohol intoxication. European Journal of Internal Medicine 2023;108:1–8.
20. Mégarbane B, Oberlin M, Alvarez JC, Balen F, Beaune S, Bédry R, et al. Management of pharmaceutical and recreational drug poisoning. Annals of Intensive Care 2020;10:157.

Prognosis Intoksikasi Zat Psikoa...

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
Anonymous
Dibalas 10 Februari 2024, 00:26
Lethal dose untuk obat alprazolam atau lorazepam
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya.....Berapakah lethal dose utk obat sprt alprazolam atau lorazepam ya? Secara principal, apakah dosisnya berbeda antara org yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.