Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gangguan Waham Menetap general_alomedika 2022-11-10T14:50:17+07:00 2022-11-10T14:50:17+07:00
Gangguan Waham Menetap
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gangguan Waham Menetap

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi gangguan waham menetap atau persistent delusional disorder, melibatkan hiperaktivitas dopamin di area mesolimbik dan ganglia basalis. Berbeda dengan schizophrenia, fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan waham relatif tidak terganggu dan tidak ada gejala-gejala negatif yang mengarah pada regresi fungsi peran.

Kerusakan pada Sistem Limbik dan Ganglia Basalis

Kondisi neurologis yang sering berhubungan dengan timbulnya waham biasanya melibatkan sistem limbik dan ganglia basalis. Kerusakan pada dua struktur otak ini membuat pasien mengalami waham.

Berbeda dengan schizophrenia, korteks tidak mengalami kerusakan sehingga fungsi kognitif tidak terganggu. Hal ini menyebabkan waham yang muncul pada gangguan waham menetap umumnya bersifat kompleks. Sebaliknya, pasien yang mengalami gangguan intelektual umumnya akan memiliki waham yang bersifat sederhana. Waham yang timbul kadang disertai dengan gejala yang berhubungan dengan mood, sehingga dapat salah didiagnosis sebagai depresi.

Kerusakan yang dilaporkan berhubungan dengan timbulnya waham tema tunggal, seperti pada gangguan waham, adalah kerusakan pada area limbik dan struktur subkortikal hemisfer kiri, serta lobus frontalis kanan. Hal ini didukung oleh penelitian menggunakan pemeriksaan neuroimaging yang menunjukkan bahwa pasien gangguan waham mengalami disfungsi pada white matter atau area subkortikal pada lobus temporoparietal, ganglia basalis, dan korteks prefrontal.[1,2,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

 

Referensi

1. Ibanez-Casas I, Cervilla JA. Neuropsychological Research in Delusional Disorder: A Comprehensive Review. Psychopathology 2012;45:78–95. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22269940
2. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
6. González-Rodríguez A, Molina-Andreu O, Penadé R, Catalán R, Bernardo M. Structural and Functional Neuroimaging Findings in Delusional Disorder: Diagnostic and Therapeutic Implications. TOPJ 2015;9:17–25. https://benthamopen.com/ABSTRACT/TOPJ-9-17

Pendahuluan Gangguan Waham Menetap
Etiologi Gangguan Waham Menetap
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 23 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr.Tia fajarsari
Dibalas 1 jam yang lalu
Tatalaksana lanjutan pada pasien dengan suspek hordeolum yang tidak membaik dengan antibiotik topikal
Oleh: dr.Tia fajarsari
3 Balasan
Alo dokter, izin tanya dok ada pasien usia 30 thn Keluhan benjolan di mata sebelah kiri dirasakan 1 minggu lebihMakin membesar dan nyeri Sdh di berikan obat...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 20 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
4 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.