Etiologi Gangguan Makan
Etiologi pasti dari gangguan makan masih belum diketahui, namun diduga berhubungan dengan faktor sosiokultural, psikologis, dan biologis. Ada pula teori lain yang menyebutkan pengaruh genetik yang kuat pada gangguan makan. [1,3]
Faktor Risiko
Faktor risiko gangguan makan mencakup berbagai pengaruh sosiokultural, di antaranya paparan media, tekanan untuk bentuk tubuh ramping dan ideal, faktor kepribadian, dan perfeksionisme. Faktor risiko lainnya adalah mempunyai orang tua yang mengalami gangguan makan. [4]
Faktor risiko gangguan makan lain adalah internalisasi bentuk tubuh yang kurus sebagai ideal, ketidakpuasan dengan bentuk tubuh, diet berlebihan, makan berlebihan, dan riwayat gangguan mental. Gangguan makan yang timbul akan diperburuk oleh harapan untuk menjadi kurus, penolakan terhadap dampak dan beban akibat usahanya untuk kurus, dan puasa yang berlebihan. [5]
Penelitian oleh Anja et al menemukan besarnya peran keluarga dalam timbulnya gangguan makan. Mereka melaporkan faktor risiko gangguan makan adalah afek negatif, perfeksionisme, diet dalam keluarga, kebiasaan makan berlebihan dalam keluarga, masalah pengasuhan maternal, keluarga yang tidak harmonis, masalah pengasuhan paternal, tuntutan orang tua yang tinggi, mood orang tua, gangguan penyalahgunaan zat pada orang tua, dan kekerasan fisik. [6]