Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Flu Babi general_alomedika 2022-10-07T14:58:53+07:00 2022-10-07T14:58:53+07:00
Flu Babi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Flu Babi

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Penatalaksanaan dari flu babi secara umum adalah penatalaksanaan suportif dan pada kasus tertentu membutuhkan antiviral. CDC juga menyarankan bagi pasien yang sudah positif flu babi, sebaiknya dirawat dalam ruang isolasi, dan tenaga kesehatan yang merawat juga disarankan untuk menggunakan masker tipe N-95, serta alat pelindung diri selama berkontak dengan pasien. [1]

Perawatan Ruang Isolasi

Perawatan di ruang isolasi dibutuhkan pada pasien yang terinfeksi dengan virus influenza H1N1 yang membutuhkan rawat inap dan rawat jalan, terutama pada saat pandemi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus H1N1 yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Selain itu, dikarenakan flu babi juga bersifat pandemi, maka perawatan ruang isolasi juga dapat menurunkan angka penularan flu babi di masyarakat. Kriteria rawat inap pada pasien yang terinfeksi flu babi, yaitu apabila didapati adanya gagal napas, gangguan hemodinamik tidak stabil, penggunaan antiviral oral tanpa adanya perbaikan, dan apabila ada tanda sianosis. [1]

Penatalaksanaan Suportif

Penatalaksanaan flu babi sebagian besar bersifat suportif. Tatalaksana ini terdiri dari beberapa yang saling melengkapi, yaitu :

  • Tirah baring saat keluhan muncul sampai keluhan hilang dan menghindari berhubungan dengan orang sekitar seminimal mungkin
  • Meningkatkan konsumsi cairan harian
  • Obat-obatan simptomatik : obat batuk saat batuk, antipiretik saat demam, dan analgesik pada nyeri [14]

Apabila flu babi didapatkan dalam derajat berat, maka rawat inap serta rehidrasi intravena dibutuhkan. Kriteria flu babi derajat berat, ataupun kriteria flu babi yang membutuhkan rawat inap adalah ditemukannya gejala gagal napas, nyeri dada, penurunan kesadaran, hipotensi, hemoptysis, dan tanda sianosis. Keadaan ini membutuhkan pemasangan alat intubasi pernafasan apabila sudah didapatkan keadaan gagal nafas pada pasien dengan progresivitas penyakit yang cepat. Observasi terhadap kemajuan penatalaksanaan juga dibutuhkan dalam menangani pasien yang terinfeksi flu babi. [1,15,16]

Selain itu, rawat inap juga dibutuhkan pada pasien anak dengan penurunan kesadaran, demam tinggi yang persisten, asupan nutrisi buruk, gejala neurologis, dan gagal napas. [1]

Penatalaksanaan Antiviral

Antiviral tersedia dan diindikasikan pada pasien dengan influenza dan beberapa menunjukan keuntungan bagi pasien. Akan tetapi klinisi harus tetap memikirkan risiko dan manfaat yang ditimbulkan dari agen antiviral tersebut.  Salah satu risiko pemberian antiviral adalah beberapa efek samping yang  ditimbulkan seperti efek gastrointestinal seperti mual dan muntah sampai berat seperti kelainan kulit (sindrom steven-johnson,eritema multiforme) dan gangguan neuropsikiatri seperti acute confusional disorder. [17,18]

Antiviral direkomendasikan secepatnya pada pasien dengan diagnosa terkonfirmasi flu babi atau pasien dengan dugaan flu babi yang :

  • Dalam perawatan rawat inap
  • Memiliki gejala berat, komplikasi dan progresif
  • Masuk dalam kelompok dengan risiko komplikasi influenza [17]

Beberapa populasi dengan risiko komplikasi influenza tersebut adalah sebagai berikut :

  • Anak-anak < 2 tahun
  • Pasien lansia usia 65 tahun keatas
  • Pasien dengan keadaan penyakit paru kronis, kardiovaskular, hematologi, pasien dengan gangguan metabolik (diabetes mellitus), pasien dengan gangguan neurologi
  • Pasien imunokompromais
  • Ibu hamil atau wanita pasca melahirkan
  • Pasien dengan BMI > 40 [17]

Pemberian antiviral secepatnya (dalam 48 jam pasca keluhan timbul) pada kelompok risiko tinggi ini memiliki beberapa keuntungan. Berdasarkan penelitian observasional, pemberian antiviral ini menguntungkan pada pasien dalam perawatan rawat inap karena dapat mencegah terjadinya gagal napas dan kematian. [17]

Pada populasi selain diatas, pemberian antiviral memberikan keuntungan memendekkan gejala dalam 0.5 - 1.5 hari. Akan tetapi, ditemukan banyak kasus terjadinya resistensi virus terhadap antiviral dan sampai saat ini belum ditemukan panduan secara menyeluruh mengenai penggunaan antiviral. Sehingga lama penggunaannya harus dalam observasi ketat klinisi. [17,19]

Beberapa antiviral yang digunakan dalam penatalaksanaan pada flu babi adalah dengan menggunakan obat golongan neuraminidase inhibitor, contohnya oseltamivir dan zanamivir. Alternatif antiviral lain yang digunakan untuk penatalaksanaan flu babi adalah obat golongan M2 inhibitor, contohnya amantadine dan rimantadine.

Oseltamivir :

Dosis Dewasa : 2 x 75 mg kapsul , diberikan selama 5 hari

Dosis Anak :

Dosis pemberian oseltamivir diberikan berdasarkan berat badan anak :

  • Anak dengan berat badan <15 kg : 60 mg per hari dibagi menjadi 2 dosis
  • Anak dengan berat badan 15-23 kg : 90 mg per hari dibagi menjadi 2 dosis
  • Anak dengan berat badan 24-40 kg : 120 mg per hari, dibagi menjadi 2 dosis
  • Anak dengan berat badan lebih dari 40 kg : 150 mg per hari dibagi menjadi 2 dosis [1,3,16]

Zanamivir :

Dewasa dan anak diatas 7 tahun : 2 x 5 mg per hari secara inhalasi. [1,3,16]

Alternatif antiviral lain yang pernah digunakan untuk penatalaksanaan flu babi adalah obat golongan M2 inhibitor, contohnya amantadine dan rimantadine, namun saat ini sudah tidak lagi digunakan karena virus H1N1 sudah resisten terhadap golongan obat ini. [3,16]

Penatalaksanaan pada Populasi Khusus

Penatalaksanaan flu babi pada wanita hamil dan pada populasi usia lanjut berdasarkan rekomendasi WHO tidak ada perbedaan dengan penatalaksanaan flu babi pada umumnya. Pengobatan antiviral yang wajib diberikan adalah Oseltamivir. Oseltamivir dapat diberikan pada wanita hamil, dan semua usia, termasuk populasi usia lanjut, bayi, dan anak-anak. [1]

Referensi

1. Mukherjee S, Sen S, Nakate P, Moitra S. Management of swine flu (H1N1 flu) outbreak and its treatment guidelines. Community Acquired Infection.2015;2(3):71-79.
3. Dotis J, Roilides E. H1N1 Influenza A infection. Hippokratia.2009;13(3) :135-138.
14. Bronze MS. H1N1 Influenza (Swine Flu) Treatment & Management. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1807048-treatment#d9
15. Rajoura OP, Roy R, Agarwal P, Kannan AT.A Study of the Swine Flu (H1N1) Epidemic Among Health Care Providers of a Medical College Hospital of Delhi. Indian Journal of Community Medicine. 2011; 36(3): 187-190.
16. MIMS Indonesia. FluQuadri. 2019. Available from : https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluquadri/?type=brief
17. Centers for Disease Control and Prevention.Influenza (Flu) For Clinician : Antiviral Medication.U.S Department of health & Human Services. 2017. Available from: https://www.cdc.gov/flu/professionals/antivirals/summary-clinicians.htm
18. Medscape. Osetamivir. Available from : https://reference.medscape.com/drug/tamiflu-oseltamivir-342618#4
19. Leung K, Lipsitch M, Yuen KY, Wu JT. Monitoring The Fitness of Antiviral-resistant Influenza Strains During an Epidemic: A Mathematical Modelling Study. Lancet Infect Dis. 2017 Mar;17(3):339-347. doi: 10.1016/S1473-3099(16)30465-0. Epub 2016 Dec 1.

Diagnosis Flu Babi
Prognosis Flu Babi

Artikel Terkait

  • Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
    Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
  • Vaksin Influenza untuk Pencegahan Sekunder Infark Miokard Akut pada Pasien Risiko Tinggi
    Vaksin Influenza untuk Pencegahan Sekunder Infark Miokard Akut pada Pasien Risiko Tinggi
  • Pengaruh Musim pada COVID-19
    Pengaruh Musim pada COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Pemberian Oseltamivir untuk Penyakit Serupa Influenza di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer – Telaah Jurnal
    Pemberian Oseltamivir untuk Penyakit Serupa Influenza di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer – Telaah Jurnal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
10 Februari 2023
Live Webinar Alomedika - Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan Akurat.Sabtu, 11 Februari 2023.
Oleh: dr. Intan Fajriani
7 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Penentuan Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan...
Anonymous
31 Januari 2023
Terapi inhalan untuk pasien anak dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin bertanya, saya sering menemukan psien anak dengan bapil, ortu selalu meminta anak untuk d nebu untuk meengeluarkan dahak, karna mnurut ibu,...
Anonymous
31 Mei 2022
Terapi alternatif untuk gol. pseudoephedrine dalam telemedisin
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Untuk pasien dengan keluhan flu dan juga hidung tersumbat apakah boleh diberikan nasal spray double yang satu berisi Nacl yang satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.