Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Flu Babi general_alomedika 2022-10-07T14:59:10+07:00 2022-10-07T14:59:10+07:00
Flu Babi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Flu Babi

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Pencegahan penularan dari babi ke manusia dan antar manusia penting untuk dilakukan. Pencegahan antar manusia dapat dilakukan dengan modifikasi perilaku dan pemberian vaksinasi. Pencegahan pada babi juga dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rutin pada babi.

Edukasi

Penularan virus influenza H1N1 terjadi antar manusia terjadi secara cepat melalui udara, seringkali melalui percikan batuk ataupun droplet saluran pernafasan. Penularan melalui produk makanan yang mengandung babi dinyatakan tidak ada.

Komunitas

Para pekerja yang berkontak langsung dengan babi memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya penularan flu babi ini. Bagi para pekerja yang berkontak langsung dengan hewan babi, sebaiknya gunakan alat pelindung diri yang lengkap, seperti masker, sarung tangan, dan sepatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kontak langsung terhadap air liur babi ataupun penularan melalui udara. [3,6,9]

Edukasi lain yang perlu diperhatikan adalah untuk meningkatkan kewaspadaan diri untuk menutup mulut dan hidung menggunakan tissue apabila sedang mengalami batuk/pilek serta mencuci tangan (hand hygiene) setiap saat. [1,6,9]

Petugas Kesehatan

Bagi petugas kesehatan, pemakaian alat pelindung diri sangat dibutuhkan dalam merawat pasien yang terinfeksi flu babi. Masker yang disarankan untuk digunakan adalah masker N95. Penggunaan apron, sarung tangan, dan sepatu tertutup juga dibutuhkan ketika berkontak dengan pasien yang sudah didiagnosa dengan flu babi, maupun pada pasien yang masih dicurigai terkena flu babi. Penggunaan alat pelindung diri sebaiknya selalu diganti baru apabila berganti pasien. Petugas kesehatan wajib menerapkan hand hygiene dan melakukan 5 moment of hand hygiene setiap kali bekerja untuk mengurangi penularan nosokomial. [1,6,9]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan pada flu babi dapat dilakukan dengan modifikasi perilaku dan pemberian vaksinasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga sudah bersiaga untuk menghadapi pandemi dari flu babi dengan menetapkan langkah kewaspadaan dalam menghadapi pandemi virus influenza H1N1.

Peran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Upaya kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza sudah dilakukan Departemen Kesehatan sejak kasus flu babi muncul pertama kali di Meksiko dan Amerika Serikat. Departemen Kesehatan telah menetapkan enam langkah kewaspadaan menghadapi pandemi influenza H1N1, yaitu pengamatan penyakit di terminal kedatangan internasional dengan memasang thermal scanner dan pemberian kartu Health Alert Card, meningkatkan surveilans penyakit serupa influenza (ILI) dan pneumonia di 100 sentinel, menyiapkan oseltamivir, dan menyiapkan 100 rumah sakit rujukan, menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan sampel dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas. [20]

Modifikasi Perilaku :

Pencegahan penularan antar manusia penting untuk diperhatikan. Modifikasi perilaku bertujuan untuk mengurangi penularan antar manusia. Menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air ataupun cairan antiseptik sangat diperlukan selama beraktivitas. Selain menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga diperlukan karena telah diketahui bahwa virus dapat menempel pada benda-benda sekitar dan saat terjadi kontak dengan mukosa saluran pernafasan, dapat menularkan virus influenza ini. Bagi penderita yang sudah mengalami gejala flu sebaiknya beristirahat di rumah dan menggunakan masker terlebih dahulu untuk menurunkan angka penularan antar manusia. [20]

Vaksinasi :

Vaksinasi disarankan untuk diberikan kepada penduduk yang memiliki faktor risiko tinggi terkenanya flu babi, seperti petugas kesehatan, pekerja peternakan, maupun tim identifikasi dan penelitian mengenai penyakit tropis. Vaksin yang diberikan adalah vaksin influenza dan disarankan untuk diberikan setiap tahunnya. [16]

Di Indonesia sudah tersedia vaksin influenza untuk mencegah terjadinya influenza yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan B, yang dikenal dengan nama vaksin FluQuadri. Vaksin yang tersedia merupakan vaksin inaktif. Vaksin influenza umumnya sudah memberikan proteksi untuk virus Influenza A H1N1 dan H3N2, serta 2 tipe dari virus influenza B.

Vaksin influenza dapat diberikan pada usia anak mulai dari 6 bulan hingga usia lebih dari 60 tahun. Sediaan vaksin influenza sendiri terdapat dalam bentuk prefilled syringe dengan dosis 0.25 ml dan 0.5 ml. Pada anak usia ≥9 tahun dan orang dewasa, vaksin diberikan dengan dosis 0.5 ml setiap tahunnya. Pada anak usia 3-8 tahun, pemberian vaksin dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun dengan dosis 0.5mL setiap pemberian. Pada usia anak 3 bulan hingga 35 bulan, pemberian vaksin juga dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun dan hanya diberikan 0.25 mL pada setiap pemberiannya. Cara pemberian vaksin adalah secara intramuskular. [9,16]

Kontraindikasi pemberian vaksin influenza ini adalah apabila diketahui ada riwayat alergi terhadap komponen vaksin, yaitu protein telur, dan riwayat alergi pada pemberian vaksin sebelumnya. Wanita hamil dan menyusui tidak dikontraindikasikan dalam vaksinasi influenza. Efek samping ringan yang mungkin terjadi adalah nyeri pada lokasi suntikan, eritema, myalgia, malaise, nyeri kepala, dan penurunan nafsu makan. [16]

Referensi

1. Mukherjee S, Sen S, Nakate P, Moitra S. Management of swine flu (H1N1 flu) outbreak and its treatment guidelines. Community Acquired Infection.2015;2(3):71-79.
3. Dotis J, Roilides E. H1N1 Influenza A infection. Hippokratia.2009;13(3) :135-138.
6. Sukendra DM. Epidemiologi dan regulasi Virus (H1N1) pada babi dan penularannya ke manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2009; 5(1):17-26.
9. Centers for Disease Control and Prevention.Influenza (Flu). U.S Department of health & Human Services. 2017. Available from: https://www.cdc.gov/flu/about/viruses/types.htm
16. MIMS Indonesia. FluQuadri. 2019. Available from : https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluquadri/?type=brief
20. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menkes Koordinasikan Pencegahan dan Penanggulangan Influenza A H1N1 [Internet]. 2009. Available from: https://www.depkes.go.id/article/view/264/menkes-koordinasikan-pencegahan-dan-penanggulangan-influenza-a-h1n1.html

Prognosis Flu Babi

Artikel Terkait

  • Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
    Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
  • Pengaruh Musim pada COVID-19
    Pengaruh Musim pada COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Oseltamivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Influenza - Artikel Terkini!
    Oseltamivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Influenza - Artikel Terkini!
  • Vaksin Influenza: Siapakah yang Memerlukan
    Vaksin Influenza: Siapakah yang Memerlukan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
Dibalas 13 Februari 2023, 10:35
Live Webinar Alomedika - Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan Akurat.Sabtu, 11 Februari 2023.
Oleh: dr. Intan Fajriani
7 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Penentuan Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan...
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2023, 06:46
Terapi inhalan untuk pasien anak dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin bertanya, saya sering menemukan psien anak dengan bapil, ortu selalu meminta anak untuk d nebu untuk meengeluarkan dahak, karna mnurut ibu,...
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2022, 10:59
Terapi alternatif untuk gol. pseudoephedrine dalam telemedisin
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Untuk pasien dengan keluhan flu dan juga hidung tersumbat apakah boleh diberikan nasal spray double yang satu berisi Nacl yang satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.