Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Orchitis Mumps general_alomedika 2023-03-02T09:48:39+07:00 2023-03-02T09:48:39+07:00
Orchitis Mumps
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Orchitis Mumps

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Prognosis orchitis mumps umumnya baik karena bersifat self limited dengan komplikasi yang jarang tetapi dapat terjadi adalah atrofi testis. Pasien tidak memerlukan obat antivirus.

Komplikasi yang dapat timbul akibat orchitis mumps berupa atrofi testis, infertilitas, dan tumor testis. Pasien orchitis mumps bilateral memiliki risiko komplikasi yang lebih besar dibandingan dengan orchitis mumps unilateral.[4,5]

Komplikasi

Komplikasi orchitis mumps dapat berupa atrofi testis dan infertilitas.

Atrofi Testis

Sekitar 25–70% pasien orchitis mumps mengalami atrofi testis dengan derajat keparahan yang bervariasi, tetapi jarang ditemukan atrofi yang berat.

Atrofi testis didefinisikan sebagai berkurangnya ukuran testis. Pemeriksaan fisik menunjukkan penurunan volume testis, nyeri tekan testis, dan perbedaan konsistensi saat palpasi.[1,3,4]

Abnormalitas spermatogenesis ditemukan pada 50% pasien hingga 3 bulan setelah sembuh. Orchitis mumps unilateral biasanya hanya menyebabkan kelainan spermatogenesis yang bersifat sementara.[1,3,4]

Infertilitas dan Subfertilitas

Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya penurunan kadar testosteron dan peningkatan kadar follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), serta respon berlebihan terhadap LH–releasing hormone (LHRH) pada fase akut orchitis mumps.

Infeksi mumps menyebabkan hialinisasi tubulus seminiferus yang dapat menyebabkan fibrosis dan atrofi testis. Infertilitas merupakan komplikasi yang jarang terjadi, tetapi didapatkan subfertilitas pada sekitar 13% pasien, yang dapat terjadi walaupun tanpa atrofi testis. Kasus infertilitas yang dilaporkan umumnya berkaitan dengan orchitis bilateral berat.[1,3]

Tumor Testis

Orchitis mumps dengan atrofi testis telah dikaitkan sebagai faktor predisposisi kanker testis. Akan tetapi, berbagai studi menunjukkan hubungan yang lemah, dengan insidensi 0,5%.[1]

Prognosis

Sebagian besar infeksi mumps akan sembuh tanpa mengalami komplikasi. Pada beberapa kasus, pembengkakan dan nyeri testis dapat menetap bahkan setelah penatalaksanaan. Penurunan suhu tubuh dalam tiga hari pertama dianggap sebagai penanda prognostik yang baik. Sebagian besar kasus orchitis mumps sembuh dalam waktu 10 hari.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Davis NF, McGuire BB, Mahon JA, Smyth AE, O’Malley KJ, Fitzpatrick JM. The increasing incidence of mumps orchitis: a comprehensive review. BJU International. 2010;105(8):1060-1065. https://bjui-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdfdirect/10.1111/j.1464-410X.2009.09148.x
2. Trojian T, Lishnak TS, Heiman DL. Epididymitis and orchitis: an overview. American family physician. 2009;79(7):583-587. https://www.aafp.org/afp/2009/0401/afp20090401p583.pdf
3. Ternavasio-de la Vega HG, Boronat M, Ojeda A, García-Delgado Y, Angel-Moreno A, Carranza-Rodríguez C, et al. Mumps orchitis in the post-vaccine era (1967-2009): a single-center series of 67 patients and review of clinical outcome and trends. Medicine. 2010;89(2):96-116. https://pdfs.journals.lww.com/md-journal/2010/03000/Mumps_Orchitis_in_the_Post_Vaccine_Era.4.pdf
4. Masarani M, Wazait H, Dinneen M. Mumps orchitis. Journal of the Royal Society of Medicine. 2006; 99(11):573-575. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/014107680609901116
5. Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/

Penatalaksanaan Orchitis Mumps
Edukasi dan Promosi Kesehatan Or...
Diskusi Terkait
dr.karina daniel
18 Februari 2020
Hubungan struma nodosa non toksis dengan fertilitas
Oleh: dr.karina daniel
3 Balasan
Allo dokter izin bertanya..apakah ada hubungan langsung dari struma nodusa non toksis dengan kesuburan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.