Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Malaria kirti 2023-04-05T09:56:52+07:00 2023-04-05T09:56:52+07:00
Malaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Malaria

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, malaria merupakan penyakit endemis di daerah tropis dan sebagian daerah subtropis di Afrika, Asia, serta Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia, malaria terutama ditemukan di daerah Indonesia timur.

Global

Di tahun 2018 diperkirakan terdapat 228 juta kasus malaria secara global dan 94% kasus ditemukan di daerah Afrika. Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax merupakan spesies parasit yang paling banyak menimbulkan malaria. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2018 50% kasus malaria di Asia Tenggara disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan 53% disebabkan oleh Plasmodium vivax.[9,22]

Insidensi malaria global menurun dari 75 kasus menjadi 57 kasus per 1.000 orang yang berisiko di tahun 2018 dibandingkan tahun 2010. Di Asia Tenggara insidensi malaria berkurang hingga 70% dari tahun 2010 ke tahun 2018.[9]

Indonesia

Malaria dapat ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan insidensi tinggi di Indonesia bagian Timur, sedangkan stratifikasi sedang ditemukan di beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pulau Jawa dan Bali masuk dalam stratifikasi rendah dengan daerah-daerah tertentu di pedesaan yang menjadi fokus insidensi malaria tinggi. Angka kejadian malaria di Indonesia menggunakan Annual Parasite Incidence (API). Angka API tahun 2008–2009 menurun dari 2,47 per 1.000 penduduk menjadi 1,85 per 1.000 penduduk.[8]

Pada tahun 2008–2009, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua merupakan provinsi dengan API tertinggi. Berdasarkan laporan WHO di tahun 2017 masih ada beberapa wilayah di Papua dengan >100 kasus Plasmodium falciparum terkonfirmasi per 1000 penduduk. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi malaria menurut hasil pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) adalah sebesar 0,4%. Jenis Plasmodium falciparum ditemukan pada 57% kasus.[8,26,27]

Berdasarkan data endemisitas malaria di tahun 2018, beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Lembata), beberapa kabupaten di Papua Barat (Kaimana, Teluk Wondana, Manokwari, Manokwari Selatan), kabupaten di Papua (Merauke, Jayawijaya, Nabire, Asmat, Mappi, Yahukimo, Waropen, Mamberamo Raya), dan kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur merupakan daerah dengan tingkat endemis tinggi I.

Sedangkan kabupaten Jayapura, Mimika, Boven Digoel, Sarmi, dan Keerom merupakan kabupaten dengan tingkat endemisitas malaria paling tinggi.[28]

Pada tahun 2018, terdapat 3 provinsi yang telah mencapai bebas penularan malaria, yakni DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Timur.[29]

Mortalitas

Sejak tahun 2010 hingga 2018, perkiraan jumlah kematian akibat malaria menurun dari 585.000 menjadi 405.000 kasus. Sekitar 272.000 (67%) kasus kematian akibat malaria, seperti akibat malaria serebral, terjadi pada anak-anak berusia <5 tahun yang sebagian besar terdapat di wilayah Afrika dan India.[9]

Di Asia Tenggara, angka mortalitas menurun dari 2,6 per 100.000 populasi berisiko (tahun 2010) menjadi 0,7 per 100.000 populasi berisiko (tahun 2018). WHO menargetkan penurunan angka mortalitas global akibat malaria sebesar 40% di tahun 2020 dan 90% di tahun 2030. Jumlah kematian akibat malaria yang dilaporkan pada tahun 2017 di Indonesia adalah sebesar 261.617 kasus.[9,26]

Referensi

8. Kementrian Kesehatan RI. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2011.
9. World Health Organization. World malaria report 2019. Geneva: World Health Organization; 2019.
22. World Health Organization. Malaria. https://www.who.int/ith/diseases/malaria/en/
23. Department of State of Georgia Public Health. Malaria Fact Sheet. 2014. https://dph.georgia.gov/sites/dph.georgia.gov/files/related_files/document/ADES_Malaria_Fact_Sheet.pdf
26. World Health Organization. Malaria profile Indonesia. https://www.who.int/malaria/publications/country-profiles/profile_idn_en.pdf?ua=1
27. Kemenkes RI. Hasil utama Riskesdas 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
28. Eliminasi Malaria Indonesia. Data endemisitas malaria per kabupaten/ kota di Indonesia tahun 2018. http://www.malaria.id/2019/04/data-endemisitas-malaria-per.html
29. Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2018. https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf

Etiologi Malaria
Diagnosis Malaria

Artikel Terkait

  • Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Pencegahan Malaria pada Kehamilan
    Pencegahan Malaria pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
    Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
  • Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika
    Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 November 2024, 08:12
Pemberian profilaksis malaria maksimal?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo sejawat, saya ingin bertanya, apakah sejawat mengetahui untuk orang yang hendak bekerja di papua/daerah endemis malaria sekitar 1 tahun, berapa lama dok...
dr. Nabilah salsabila
Dibalas 18 November 2024, 11:53
Obat malaria alternatif dari dihidroartemisinin-piperakuin
Oleh: dr. Nabilah salsabila
1 Balasan
Alodok, izin bertanya dok, jika tidak ada obat DHP atau ACT di faskes maupun di provinsi, hanya ada primakuin, apakah ada alternatif lain yang dapat diberikan?
Anonymous
Dibalas 31 Juli 2024, 07:45
Terminologi Diagnosis Malaria Plus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dokter sekalian, mohon izin bertanya dan berdiskusi mengenai terminologi diagnosis Malaria, saya menemukan terminologi Malaria Plus 4, namun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.