Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Hepatitis D general_alomedika 2022-07-12T14:33:58+07:00 2022-07-12T14:33:58+07:00
Hepatitis D
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Hepatitis D

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Koinfeksi atau superinfeksi dengan virus hepatitis B atau HBV menyebabkan prognosis pada infeksi virus hepatitis D atau HDV lebih buruk daripada infeksi HBV saja. Hal ini disebabkan karena infeksi HDV dengan HBV lebih cepat berkembang menjadi sirosis hepatik serta angka mortalitas yang mencapai 2-20%.[6,7]

Prognosis hepatitis D ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu dari tingkat akut maupun kronisitas penyakit. Kondisi pasien dengan penyakit komorbid, seperti koinfeksi dengan HIV, kondisi imunosupresi, perilaku seksual berisiko tinggi.[6,7]

Komplikasi

Komplikasi superinfeksi HDV akut adalah gagal hati akut. Risiko komplikasi ini lebih besar dibandingkan dengan kasus koinfeksi akut HDV. Hasil dari infeksi kronik HDV dilaporkan lebih berat dibandingkan dengan infeksi HBV kronik. Risiko hepatocellular carcinoma (HCC) sebagai komplikasi dari sirosis, tiga kali lebih tinggi pada pasien koinfeksi dibandingkan pasien dengan infeksi HBV saja (HBV mono-infection).[6,24]

Prognosis

Dibandingkan dengan infeksi HBV atau virus hepatitis C (HCV) kronis, infeksi HDV kronis memiliki prognosis perjalanan penyakit yang lebih parah terutama pada liver, karena lebih cepat progresi ke sirosis hepatik. Infeksi HDV kronis berkembang menjadi sirosis hepatik dalam waktu 2 tahun pada 10%-15% kasus, dan dalam 5 sampai 10 tahun hingga 80% kasus.[3]

Sekitar 90% dari pasien dengan superinfeksi hepatitis D berkembang menjadi hepatitis D kronis. Pasien dengan infeksi HDV lebih berisiko untuk mengalami decompensated liver disease dibandingkan pasien dengan infeksi HBV saja.[3,24,25]

Infeksi HDV lebih berisiko berkembang menjadi sirosis hepatik dan hepatocellular carcinoma (HCC). Hepatitis D yang sudah mencapai tahap gagal hati akut, cenderung memiliki prognosis yang buruk dengan tingkat kematian yang tinggi jika transplantasi hepar tidak tersedia.[3,24,25]

Referensi

3. Koh et al. Pathogenesis of and New Therapies for Hepatitis D. Department of health & human services USA. 2019.
6. Buti M, Stepanova M, Palom A, Riveiro-Barciela M, Nader F, et al. Chronic hepatitis D associated with worse patient-reported outcomes than chronic hepatitis B. JHEP Reports. Vol. 3, Issue 3, 2021. 100280. ISSN 2589-5559. https://doi.org/10.1016/j.jhepr.2021.100280.
7. Pan American Health Organization (PAHO), Regional Office of the World Health Organization (WHO). Hepatitis D. 2012.
24. Dulger, et al. High prevalence of chronic hepatitis D virus infection in Eastern Turkey: urbanization of the disease. Arch Med Sci. 2014.
25. Heiner Wedemeyer and Michael P. Manns. Epidemiology, pathogenesis and management of hepatitis D: update and challenges ahead. Nat. Rev. Gastroenterol. Hepatol. 2010.

Penatalaksanaan Hepatitis D
Edukasi dan Promosi Kesehatan He...

Artikel Terkait

  • Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
    Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
    Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 April 2025, 06:44
Apakah pasien hepatitis B harus diterapi seumur hidup?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya. Apakah terapi pd pasien hepatitis b harus diberikan seumur hidup?Jika tidak, kapan kita bisa stop untuk terapi hepatitis b...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2024, 08:56
Terapi Hepatitis B apakah harus seumur hidup?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Untuk terapi hepatitis biasanya berlangsung berapa lama? Apakah penderita harus minum obat seumur hidup? Kemudian kapan kita bisa cek...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.