Etiologi Hepatitis D
Etiologi penyakit Hepatitis D adalah virus hepatitis D (Hepatitis D virus/HDV) yang merupakan virus RNA untai tunggal, yang mengkode 2 protein, yaitu antigen besar dan kecil, dan membutuhkan bantuan virus hepatitis B (HBV) untuk bereplikasi dan menginfeksi hepatosit.[9]
Etiologi
Etiologi infeksi Hepatitis D adalah virus Hepatitis D (HDV) yang memiliki 8 profil genotipe yang berbeda, masing-masing dengan 2 sampai 4 subtipe. Genotipe 1 adalah yang paling umum ditemukan di seluruh dunia, terutama di Eropa dan Amerika Utara.[10]
Genotipe 2 terlihat lebih banyak ditemukan di Asia dan Timur Tengah. Genotipe 3 sebagian besar terlihat di Lembah Amazon. Genotipe 4 banyak ditemukan di Taiwan, Cina, dan Jepang. Genotipe 5 sampai 8 sebagian besar ditemukan di Afrika, meskipun beberapa penelitian telah melaporkan adanya genotipe 5 sampai 7 di wilayah Eropa. Transmisi HDV adalah melalui darah maupun cairan tubuh.[10]
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi HDV antara lain:
- Penyalahgunaan obat-obat injeksi atau penggunaan obat-obatan terlarang
Perilaku seksual yang berisiko, seperti pekerja seks komersial, berganti-ganti pasangan seksual
- Berhubungan seksual dengan sesama jenis
- Adanya infeksi Hepatitis C virus (HCV) dan Hepatitis B virus (HBV)
- Infeksi HIV
- Tindakan medis contohnya hemodialisa
- Individu yang sering mendapatkan transfusi darah, seperti mereka dengan hemofilia
- Pada tenaga kesehatan, risiko transmisi dapat terjadi melalui kontak darah dengan penderita hepatitis, misalnya needle stick injury[2]