Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis A
Edukasi dan usaha promosi kesehatan untuk Hepatitis A (HA) termasuk vaksinasi hepatitis A, dan edukasi untuk penggunaan sanitasi yang aman dan bersih.
Edukasi Pasien
Pada hepatitis A (HA) beberapa hal yang dapat diinformasikan kepada pasien diantaranya adalah penerapan gaya hidup sehat, dan vaksinasi aktif sebelum bepergian ke daerah endemik.
Edukasi Higiene Dan Penggunaan Sanitasi
Pada pasien HA dan kerabatnya dapat dilakukan edukasi untuk menerapkan higiene dan penggunaan sanitasi yang aman dan bersih.
Sanitasi yang baik dan adekuat memenuhi syarat, diantaranya adalah tempat pembuangan kotoran harus aman dan jauh dari sumber air, sekitar >10 meter jaraknya dan posisinya lebih kebawah daripada sumber air. Pasien juga diminta menjaga kebersihan pada tempat sanitasi dan sekitarnya, serta membuang sampah yang baik dan benar agar terhindar dari kerumunan lalat atau serangga.
Edukasi untuk tiap individu, membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, setiap selesai menggunakan toilet, sebelum makan dan sesudahnya, terutama para penyaji makanan [22, 23].
Edukasi Konsumsi Makanan dan Minuman
Pasien HA diedukasi untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih, sehat, aman dan telah dimasak hingga matang. Air minum yang bersih dan aman ditandai dengan ciri jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung zat kimia atau logam berat, dan mesti disterilkan sebelum diminum, minimal dimasak hingga tampak busa didihan yang menyeluruh.
Edukasi Lainnya
Untuk mencegah infeksi hepatitis A, dapat dianjurkan vaksinasi aktif sebelum bepergian kedaerah endemik. CDC menganjurkan pemberian tambahan immunoglobulin (IG), imunisasi pasif, sebagai profilaksis preexposure, apabila keberangkatan ke daerah endemik tersebut <4 minggu setelah mendapatkan dosis awal imunisasi aktif [7, 18-21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis A (HA) adalah melalui vaksinasi Hepatitis A
Vaksinasi
Vaksinasi hepatitis A (HA) telah menjadi bagian dalam jadwal imunisasi pada bayi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Secara nasional, vaksin ini belum termasuk dalam jadwal imunisasi wajib secara gratis, namun dimasukkan sebagai imunisasi pilihan.
Vaksin HA merupakan antigen virus HA yang sudah dilemahkan dan dinonaktivasi. Daftar nama dagang yang diijinkan BPOM untuk layak edar, yaitu:
- Avaxim®pediatrik 80U/0,5 mL, atau Havrix® 720 junior
Dosis tunggal, disuntikkan intramuskular pada regio deltoid, atau anterolateral paha atas pada anak.
Avaxim, untuk anak usia 2-15 tahun, diberikan dosis tunggal.
Havrix, untuk anak usia 1-19 tahun, diberikan dosis tunggal
Booster dilakukan 6-12 bulan kemudian.
- Avaxim®dewasa 160 U/0,5 mL, atau Havrix® dewasa 1440 U/1 Ml
Dosis tunggal dengan injeksi intramuskular pada regio deltoid.
Avaxim, untuk usia ≥16 tahun, diberikan dosis tunggal
Havrix, untuk usia ≥19 tahun, diberikan dosis tunggal
Booster dilakukan 6-12 bulan kemudian
Efektifitas imunisasi untuk perlindungan terhadap HA klinis setelah suntikan kedua adalah 94%. Efek samping umumnya ringan dan sementara, berupa reaksi nyeri, bengkak, merah di tempat suntikan, namun pernah pula dilaporkan sakit kepala dan nyeri abdomen.
Kontraindikasi vaksin HA adalah pada hipersensitivitas terhadap komponen vaksin ini, pasien dengan demam, atau sedang mengalami sakit akut atau kronis.Wanita hamil dan menyusui dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis Obgyn, dan baiknya sedapat mungkin menghindari bepergian ke daerah endemik.
