Edukasi dan Promosi Kesehatan Club Foot
Edukasi pada pasien dan keluarga diperlukan pada sebelum masa kehamilan, masa perawatan pasien, serta setelah proses tatalaksana selesai, karena club foot memiliki risiko tinggi untuk terjadinya relaps.
Edukasi
Edukasi kepada keluarga dan ibu mengenai club foot dapat dilakukan pada saat kehamilan menggunakan ultrasonografi (abdominal atau transvaginal). Edukasi dan konseling ini penting agar ibu dan keluarga dapat menerima kondisi bayi nanti saat dilahirkan serta edukasi terhadap tata laksana yang akan dilakukan serta kemungkinan relaps yang dapat terjadi pada bayi dengan club foot. Pemakaian obat kotrimoksazol pada ibu hamil juga dapat menyebabkan terjadinya club foot.
Keluarga pasien diberikan edukasi mengenai perawatan gips di rumah. Hal yang perlu diperhatikan antara lain memeriksa sirkulasi darah setiap jam dalam enam jam pertama setelah pemasangan gips dan selanjutnya pemeriksaan dilakukan empat kali sehari. Selalu memeriksa hubungan antara ujung jari dengan ujung gips, bila jempol tampak mengkerut kedalam gips, sebaiknya pasien dibawa kembali untuk evaluasi di klinik. Gips harus dijaga tetap bersih. Gips sebaiknya diletakkan di atas bantal atau alas yang lembut hingga kering dan mengeras, sehingga tidak terjadi penekanan pada tumit yang dapat menyebabkan lecet. [17]
Promosi Kesehatan
Anak-anak dengan riwayat club foot setelah mereka tumbuh dewasa dan bertambah berat, cenderung untuk mengalami nyeri pada kaki mereka walaupun dengan tingkat koreksi yang baik terutama pada pasien dengan pekerjaan yang mengharuskan mereka menggerakkan kaki atau berdiri dalam waktu lama. Mereka cenderung untuk lebih mudah mengalami nyeri pada kaki. Sehingga perlu dilakukan pemantauan pada pasien dengan riwayat club foot serta memeriksa tanda relaps bila ada dan segera kontrol kembali ke tenaga medis yang menangani. Diharapkan kualitas hidup pasien dapat menjadi lebih baik tanpa adanya hambatan yang berarti akibat nyeri yang ditimbulkan oleh club foot. [4]