Pendahuluan Club Foot
Club foot atau biasa dikenal dengan istilah Congenital talipes equinovarus (CTEV), adalah penyakit kelainan kongenital ortopedi pediatrik yang umum ditemukan, dengan angka kejadian 1 per 1000 kelahiran hidup di dunia. [1,2]
Club foot dapat didiagnosa dengan antenatal ultrasonografi sejak usia kehamilan 12 minggu. Club foot memiliki empat karakteristik utama, yaitu hindfoot equinus, hindfoot varus, midfoot cavus, dan adduksi forefoot. Club foot sendiri dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu idiopatik (80% kasus) dan sindromik (sekitar 20%). [3]
Secara garis besar, club foot disebabkan oleh adanya kelainan kongenital sejak masa embrionik. Diduga ada kelainan mesodermal yang mengganggu fungsi pembentukan otot tendon dan tulang dengan berbagai metode patofisiologi mulai dari faktor mekanik hingga neuromuscular yang mempengaruhi bentuk kaki pada pasien club foot. [4-6]
Ada berbagai teknik yang telah dikembangkan serta digunakan untuk memperbaiki deformitas pada club foot,baik itu melalui pembedahan maupun metode konservatif, namun tetap ada kemungkinan untuk terjadinya relaps dikemudian hari. [1,2]
Untuk mencegah deformitas yang lebih parah dan memperbaiki kualitas hidup pasien, Teknik ponseti telah diakui sebagai golden standard dalam tata laksana clubfoot. Metode ponseti terbukti memiliki hasil luaran yang baik hingga 30 tahun pasca terapi. [1,2]