Epidemiologi Limfoma Hodgkin
Data epidemiologis menyebutkan bahwa Limfoma Hodgkin merupakan jenis penyakit keganasan yang paling jarang dijumpai di Amerika serikat, dengan tingkat insidensi sekitar 2,6 kasus per 100.000 orang. Secara umum limfoma Hodgkin lebih sering dijumpai pada laki-laki dan perempuan, dengan persentase 85%. Insidensi limfoma Hodgkin bervariasi berdasarkan usia, kasus tertinggi dijumpai pada kelompok usia 15-30 tahun dan usia di atas 50 tahun. Insidensi limfoma Hodgkin tipe klasik antara lain, subtipe nodular sclerosing (70%), subtipe mixed cellularity (25%), subtipe lymphocyte-rich (5%), dan subtipe lymphocyte depleted (kurang dari 1%). Sementara itu insidensi limfoma hodgkin tipe predominan limfosit adalah 5% secara keseluruhan.[2,3,10]
Global
Menurut data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2018, limfoma Hodgkin menduduki peringkat ke 27 untuk jumlah keganasan kasus baru terbanyak di seluruh dunia. Persentase kasus baru dari limfoma Hodgkin adalah 0,44 % dengan angka mortalitas 0,27%.[11]
Indonesia
Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2018 tercatat 1047 limfoma Hodgkin kasus baru di Indonesia, dengan persentase kasus baru adalah 0,30% dan angka mortalitas adalah 0,28%.[12]
Mortalitas
Angka kematian limfoma Hodgkin menurun perlahan tapi pasti pada dekade terakhir, dengan angka 0,3 per 100.000 populasi pada tahun 2012-2014. Penyebab mortalitas limfoma Hodgkin umumnya adalah adanya kanker sekunder, penyakit kardiovaskular, infeksi berat sehingga terjadinya sepsis, efek samping terapi.[3,13]