Epidemiologi Karsinoma Pankreas
Data epidemiologi menunjukkan bahwa karsinoma pankreas merupakan keganasan yang memiliki tingkat insiden dan mortalitas yang tinggi.[1,2]
Global
Karsinoma pankreas menempati peringkat kesebelas kanker terbanyak di dunia (2,5% dari seluruh kasus keganasan). Berdasarkan data GLOBOCAN 2018, jumlah kasus baru karsinoma pankreas adalah sebanyak 458.918 pasien dengan mortalitas 432.242 orang (4,5% dari seluruh kasus kematian akibat kanker).
Insiden meningkat hingga 3-4 kali lipat pada negara dengan human development index yang tinggi. Insiden tertinggi berturut-turut yaitu Eropa, Amerika Utara dan Australia/New Zealand (rata-rata 6,4 kali), sedangkan daerah dengan risiko terendah (kurang dari 1,0 per 100.000) adalah pada wanita di Afrika Timur dan Asia Tenggara.[1]
Karsinoma pankreas lebih banyak diderita pria dibanding wanita. Insiden keganasan ini meningkat pada keduanya seiring dengan peningkatan usia. Karsinoma pankreas jarang terjadi pada usia di bawah 55 tahun, kasus tertinggi adalah pada pasien di atas 70 tahun.[2]
Jenis karsinoma pankreas yang paling umum adalah adenokarsinoma pankeas (85% kasus) yang berasal dari kelenjar eksokrin pankreas. Sisanya berupa tumor neuroendokrin pankreas (Pan-NET) yang berasal dari kelenjar endokrin. Kasus ini merupakan kasus yang jarang (<5% kasus).[2] Berdasarkan lokasi, sekitar 75% karsinoma pankreas berada di daerah kaput dan kolum, 15-20% pada korpus dan 5-10% pada kauda pankreas.[7]
Terdapat penelitian kasus-kontrol dengan jumlah sampel besar yang menemukan kemungkinan peningkatan risiko kanker pankreas pada orang yang mengonsumsi PPI jangka panjang. Hal ini masih harus dikonfirmasi lebih lanjut menggunakan penelitian kohort.[24]
Indonesia
Berdasarkan data GLOBOCAN 2018, kanker pankreas tidak termasuk dalam 10 besar terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2018, diperkirakan jumlah kasus baru karsinoma pankreas di Indonesia adalah 4.940 kasus dengan mortalitas sebanyak 4.812 pasien.[15]
Mortalitas
Karsinoma pankreas adalah penyebab kematian ketujuh kematian akibat kanker. Secara global, ditemukan tingkat kematian sekitar 93% dari total kasus baru pada pria di tahun 2018, dan sekitar 95% pada wanita.[1]
Tingginya mortalitas karsinoma pankreas berhubungan dengan keterlambatan diagnosis akibat minimnya gejala awal. Sekitar 80-90% pasien tidak bisa dilakukan reseksi tumor karena diagnosis ditegakkan pada stadium lanjut. Selain itu, regimen kemoterapi yang tersedia pada saat ini masih terbatas dan sering tidak efektif terutama untuk adenokarsinoma stadium III dan IV.[2]