Patofisiologi Karsinoma Kulit Nonmelanoma
Patofisiologi karsinoma kulit nonmelanoma (KKNM) sama dengan kanker pada umumnya yakni diawali dengan gangguan molekular dan jalur sinyal di tingkat selular.
Karsinoma Sel Basal
Banyak teori mengemukakan bahwa karsinoma sel basal (KSB) berasal dari sel pluripoten pada lapisan basal epidermis atau folikel rambut. Tumor biasanya muncul dari epidermis dan tumbuh dari sisi luar folikel rambut, terutama dari sel punca folikel rambut yang terletak persis di bawah duktus kelenjar sebasea. Jalur sinyal intraselular patched/hedgehog berperan dalam patofisiologi KSB. Setelah proses embriogenesis, jalur ini berfungsi mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Gangguan inhibisi jalur hedgehog tersebut mengawali perkembangan KSB.
Gen hedgehog mengkode protein ekstraselular yang berikatan dengan kompleks reseptor membran sel kemudian menginiasi kaskade selular yang menyebabkan proliferasi sel. Protein patched adalah komponen pengikat protein hedgehog dengan membran sel. Protein smoothened berperan melakukan transduksi sinyal ke gen-gen berikutnya.
Protein sonic hedgehog berikatan dengan protein patched yang kemudian mengaktivasi protein smoothened. Sinyal dari protein smoothened ditransduksi via protein Gli transduksi. Bila protein sonic hedgehog tidak ada, protein patched akan berikatan dengan protein smoothened dan menghambat kerjanya. Mutasi pada gen patched mengakibatkan protein patched tidak dapat berikatan dengan protein smoothened. Protein smoothened yang tidak berikatan dan Gli akan teraktivasi secara terus menerus, yang membuat sinyal protein sonic hedgehog tidak terkendali.
Jalur yang sama juga dapat terjadi pada mutasi protein smoothened yang membuat sinyal tidak terkendali dan memicu pertumbuhan tumor. [3,4]
Karsinoma Sel Skuamosa
Patofisiologi karsinoma sel skuamosa (KSS) dimulai dari transformasi keratinosit epidermis normal. Gangguan fungsi TP53 mencegah apoptosis sel-sel abnormal. Mutasi pada TP53 ditemukan pada >90% kanker kulit di Amerika Serikat, serta dapat ditemukan pada lesi-lesi prekursor kanker, sehingga gangguan pada TP53 diduga merupakan peristiwa awal dalam patofisiologi KSS. Radiasi ultraviolet dapat menimbulkan kerusakan DNA melalui pembentukan dimer pyrimidine yang menghasilkan mutasi gen TP53.
Beberapa kelainan genetik lain seperti mutasi pada BCL2 (B-cell lymphoma 2) dan Ras juga diduga berperan terhadap perkembangan KSS. Gangguan pada jalur sinyal transduksi intraseluler yang meliputi EFGR (epidermal growth factor receptor) dan COX (cyclooxygenase) juga berperan dalam patofisiologi KSS. [5,6]
Merkel Cell Carcinoma
Patofisiologi Merkel cell carcinoma (MCC) dikaitkan dengan polyomavirus (MCPyV). DNA MCPyV ditemukan pada 80% jaringan MCC. Transformasi sel Merkel akibat infeksi polyomavirus mengakibatkan integrasi DNA MCPyV ke dalam genom dan mutasi onkoprotein virus yakni antigen LT (large T) dan sT (small T). Mutasi tersebut mengakibatkan tumorigenesis.[7]