Edukasi dan Promosi Kesehatan Karsinoma Kulit Nonmelanoma
Edukasi dan promosi kesehatan meliputi cara untuk melakukan deteksi dini karsinoma kulit nonmelanoma melalui pemeriksaan kulit sendiri dan juga skrining kulit yang dilakukan di dokter. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko yakni paparan sinar ultraviolet. Pencegahan lain yang sedang dalam penelitian dan pengembangan adalah pemberian suplementasi vitamin D dan B3.
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan terutama mendorong pasien untuk melakukan pemeriksaan kulit sendiri dengan bantuan cermin. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat adanya lesi kulit baru atau perubahan pada lesi kulit yang sudah ada, mulai dari bagian depan tubuh dan juga bagian belakang tubuh dengan bantuan cermin. Pasien kemudian dapat mengamati bagian lengan, tangan, hingga jari-jari. Pasien perlu memeriksa bagian kaki secara menyeluruh hingga sela-sela jari. Menggunakan cermin periksa bagian punggung leher dan kulit kepala. Periksa juga bagian bokong dan sekitar genitalia.
Pemeriksaan kulit sendiri ini dapat dilakukan secara mandiri setiap bulan. Di Jerman pemeriksaan kulit di dokter dianjurkan untuk dilakukan setiap 2 tahun sekali pada pasien usia ≥35 tahun. [24,25]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit karsinoma kulit nonmelanoma adalah dengan mengurangi paparan terhadap sinar ultraviolet. Paparan dapat dikurangi dengan menggunakan topi, payung, pakaian, dan tabir surya.
Edukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan jika mengalami lesi kulit baru atau perubahan lesi kulit yang sudah ada ke arah keganasan, sehingga deteksi dini dan pemeriksaan lanjutan medis dapat dilakukan.
Beberapa obat-obatan diteliti memiliki efek menurunkan risiko terjadinya karsinoma kulit nonmelanoma, antara lain vitamin B3 (nicotinamide) dan metabolit vitamin D 1,25(OH)2D3 beserta analognya.
Beberapa penelitian terhadap vitamin D menunjukkan efek protektif terhadap kerusakan DNA yang dicetuskan oleh paparan sinar ultraviolet dan terhadap perkembangan kanker kulit. Bentuk aktif vitamin D (1,25(OH)D) diproduksi oleh keratinosit di kulit. Pada keratinosit dan melanosit juga terdapat reseptor vitamin D. Pada penelitian in vitro, 1,25(OH)D meregulasi proliferasi sel, diferensiasi, dan juga apoptosis yang dimediasi oleh reseptor vitamin D tersebut sehingga menghasilkan efek anti-tumor. Gangguan fungsi reseptor vitamin D menjadi faktor predisposisi karsinogenesis epidermal yang ditandai dengan peningkatan proliferasi selular dan menurunnya diferensiasi keratinosit. Namun, pada beberapa penelitian lain, pemberian suplementasi vitamin D sama sekali tidak berkorelasi dengan insidensi kanker kulit nonmelanoma. Penelitian lain bahkan memiliki hasil yang sangat bertolak belakang, di mana vitamin D dilaporkan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. [20,26,27]
Nicotinamide atau vitamin B3 juga berperan dalam perbaikan DNA dan mencegah supresi imunitas kulit setelah paparan sinar ultraviolet. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan pemberian nicotinamide menurunkan fotokarsinogenesis. Nicotinamide menurunkan pembentukan kanker kulit nonmelanoma pada pasien-pasien risiko tinggi.[28]
Mencegah dan menangani keratosis aktinik juga dapat mencegah perkembangan kanker kulit. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari paparan sinar matahari saat intensitas tinggi, menggunakan baju dan celana panjang, menggunakan tabir surya, dan menggunakan topi atau payung saat bepergian di tengah terik matahari. [20]