Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Miopia annisa-meidina 2024-02-27T08:37:35+07:00 2024-02-27T08:37:35+07:00
Miopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Miopia

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan miopia (myopia) atau rabun jauh dapat menggunakan kacamata, lensa kontak, bedah laser, dan beberapa pengobatan farmakologis. Tata laksana ini hanya untuk mengurangi gejala miopia, dengan melakukan koreksi penglihatan, tetapi tidak dapat mengubah atau memperlambat perpanjangan aksial bola mata. Tujuan utama tata laksana miopia dari WHO adalah untuk mencegah kebutaan yang disebabkan oleh miopia.[1]

Kacamata

Tata laksana yang paling mudah untuk penderita miopia adalah penggunaan kacamata. Lensa kacamata dapat mengoreksi miopia, tetapi tidak dapat mengurangi progresivitas perpanjangan bola mata.[1]

Lensa Kontak

Lensa kontak juga umum digunakan sebagai tata laksana miopia. Kontak lensa bergantung pada permeabilitas oksigen, konten air, dan ketebalannya. Kontak lensa dibagi menjadi rigid contact lenses, dan soft contact lenses.

Rigid contact memiliki sifat hydrophilic yang membuat rigid contact lenses lebih mahal namun meningkatkan risiko tergores pada lensa. Soft contact lenses memiliki kandungan air yang lebih banyak namun memiliki permeabilitas oksigen yang rendah sehingga harus dilepas sebelum tidur.

Meskipun mudah digunakan, lensa kontak dapat memiliki risiko infeksi dan inflamasi, yang disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti pseudomonas dan parasit seperti acanthamoeba. Oleh karena itu, higienitas sangat diperlukan untuk mencegah risiko infeksi pada penggunaan lensa kontak.[3]

Bedah Laser

Bedah laser merupakan salah satu tatalaksana yang dapat dilakukan namun lebih mahal dan memiliki risiko dibandingkan dengan kacamata atau lensa kontak. Bedah laser akan menghilangkan sebagian kecil bagian dari kornea. Berikut adalah beberapa jenis bedah laser yang umum digunakan:

  • Photo-Refractive Keratectomy (PRK): sebagian kecil kornea diambil dengan tujuan untuk mengubah bentuk kornea

  • Laser Epithelial Keratomileusis (LASEK): sama dengan PRK, tetapi pada LASEK menggunakan alkohol untuk mengendurkan permukaan kornea sampai terangkat sendiri

  • Laser in situ Keratectomy (LASIK): paling sering digunakan pada bedah laser, di mana prosedur hampir sama dengan LASEK tetapi pada LASIK memerlukan penggunaan corneal flap, yang dapat dikembalikan pada tempat semula dibandingkan dibuang.[1]

Phakic Intraocular Lens (IOL)

Pemasangan IOL pada bilik posterior, yang ditempatkan di belakang iris, dianggap sebagai teknik yang paling sukses pada saat ini. Lensa telah memberikan kemanjuran dan keamanan yang setara. Kekuatan dari IOL ditentukan oleh kondisi refraktif dari pasien, pilihan IOL dapat spherical ataupun toric.[3]

Farmakologis

Beberapa penelitian sedang mengembangkan obat untuk mengurangi progresivitas miopia dan perpanjangan aksial bola mata, yaitu dengan menggunakan atropine, pirenzepine, dan 7-methylxanthine.[1]

Atropine

Atropine adalah agen antagonis muskarinik non-selektif yang dikenal dengan manfaatnya dalam menghambat progresivitas miopia. Akomodasi dianggap penting dalam perkembangan miopia, sehingga pemberian atropine dapat memberikan efek sikloplegik yang mencegah akomodasi mata.

Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa tetes mata atropine dapat digunakan sebagai tata laksana tunggal atau kombinasi dengan pengobatan lain untuk mengurangi progresivitas miopia, walaupun terjadi beberapa efek samping seperti pelebaran pupil dan fotofobia.[2]

Pirenzepine

Pirenzepine adalah agen antagonis reseptor muskarinik M1 selektif. Dalam sebuah studi, pirenzepine gel 2% digunakan pada anak-anak miopia di Asia, sebanyak 2 kali sehari, dan ditemukan penurunan progresivitas miopia sebesar 44% bila dibandingkan dengan grup kontrol.

Sementara, uji klinis di Amerika Serikat menemukan bahwa pirenzepine dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki efek samping yang ringan hingga sedang. Meskipun begitu, saat ini pirenzepine belum tersedia untuk pengobatan miopia.[2]

7-Methylxanthine

7-Methylxanthine sebagai antagonis adenosin nonselektif telah digunakan sebagai pilihan pengobatan yang belum teregister di Denmark. Percobaan penggunaan 400 mg 7-methylxanthine satu kali sehari pada anak-anak, memberikan efek sederhana pada perkembangan miopia anak-anak dengan tingkat pertumbuhan aksial yang sedang, tetapi tidak memberikan efek pada individu dengan miopia tinggi.

Efek pengobatannya tampak aman tanpa efek samping okular atau sistemik.[2]

Referensi

1. Singh H, Singh H, et al. Myopia, its prevalence, current therapeutic strategy and recent developments: A Review. Indian J Ophthalmol. 2022 Aug;70(8):2788-2799. doi: 10.4103/ijo.IJO_2415_21. PMID: 35918918; PMCID: PMC9672758.
2. Andrea R, Alessandro B, et al. Myopia: mechanisms and strategies to slow down its progression. Journal of Ophthalmology. 2022. https://doi.org/10.1155/2022/1004977
3. Subudhi P, Agarwal P. Myopia.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580529/

Diagnosis Miopia
Prognosis Miopia

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.