Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Miopia annisa-meidina 2023-06-19T15:18:58+07:00 2023-06-19T15:18:58+07:00
Miopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Miopia

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait miopia (myopia) atau rabun jauh terutama dilakukan untuk anak-anak dengan risiko miopia yang tinggi.[12]

Edukasi Pasien

Edukasi yang dapat diberikan pada anak-anak dengan miopia adalah secara rutin menggunakan lensa korektif, baik kacamata maupun lensa kontak, yang tepat sesuai dengan gangguannya. Menggunakan lensa korektif yang terlalu rendah akan mengakibatkan peningkatan progresivitas miopia.[12]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan miopia yang dapat dilakukan di antaranya:

  • Anak-anak dengan risiko miopia dianjurkan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah (+2 jam/hari) untuk mengurangi progresivitas miopia. Rentang waktu yang dihabiskan selama di dalam dan di luar rumah harus dipertimbangkan[12,13]
  • Terapkan kebiasaan penggunaan mata yang baik dengan membatasi penggunaan layar pada jarak dekat (telepon genggam dan laptop), ataupun waktu membaca dan menggambar. Posisi duduk yang baik juga dapat mengurangi progresivitas dari miopia[12,14]
  • Anak-anak dan dewasa muda lebih baik melakukan skrining miopia sehingga dapat terdeteksi sejak dini dan dapat diberikan intervensi dengan cepat dan tepat[9]
  • Menurut penelitian, konsumsi makanan telur, produk-produk olahan susu, buah-buahan, sayur-sayuran, kentang, dan daging, dapat menurunkan risiko miopia pada anak-anak. Sementara, makanan ringan dan minuman tidak memiliki asosiasi terhadap miopia[15]

Referensi

9. Wang J, Xie H, et al. How to Conduct School Myopia Screening: Comparison Among Myopia Screening Tests and Determination of Associated Cutoffs. Asia Pac J Ophthalmol (Phila). 2022 Jan 20;11(1):12-18. doi: 10.1097/APO.0000000000000487. PMID: 35066527.
12. Blair K, Cibis G, Gulani AC. Amblyopia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430890/
13. Németh J, Tapasztó B, et al. Update and guidance on management of myopia. European Society of Ophthalmology in cooperation with International Myopia Institute. European Journal of Ophthalmology. 2021;31(3):853-883. doi:10.1177/1120672121998960
14. Aslan F, Sahinoglu-Keskek N. The effect of home education on myopia progression in children during the COVID-19 pandemic. Eye (Lond). 2022 Jul;36(7):1427-1432. doi: 10.1038/s41433-021-01655-2. Epub 2021 Jun 30. PMID: 34193982; PMCID: PMC8243061.
15. Jiaxin Tian. A review of myopia treatment methods and their research progress. Highlights in Science, Engineering and Technology. 2022. DOI:10.54097/hset.v6i.980

Prognosis Miopia

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.