Penatalaksanaan Iridodialisis
Penatalaksanaan iridodialisis tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi dan luas dialisis, ada tidaknya gangguan visus, dan ada tidaknya kelainan kosmetik pada mata yang signifikan bagi pasien.[4,7]
Iridodialisis Asimtomatik
Pada kasus iridodialisis yang kecil atau iridodialisis dengan letak superior yang tertutup oleh kelopak mata, pasien umumnya asimtomatik. Pada pasien seperti ini, bedah tidak selalu diperlukan. Pasien dapat ditangani secara suportif, misalnya dengan pemberian tetes mata sikloplegik.[4,7]
Iridodialisis Simtomatik
Perbaikan secara bedah diindikasikan pada kasus iridodialisis yang disertai gangguan visus atau yang berukuran luas. Pada kasus dengan cedera yang berat, dokter perlu mempertimbangkan untuk memberikan analgesik, antikoagulan, dan antiemetik guna mencegah perburukan cedera dan peningkatan tekanan pada mata. Manipulasi pada area mata yang tidak diperlukan tidak disarankan.[4]
Teknik bedah untuk perbaikan iridodialisis bisa diklasifikasikan sebagai teknik ruang terbuka atau teknik ruang tertutup. Teknik ruang terbuka mengakses lokasi iridodialisis melalui sayatan limbal yang menutup sendiri atau sayatan terowongan sklera. Teknik ruang tertutup mengakses bilik anterior dengan menggunakan jarum. Sebelum operasi, agen miotik sebaiknya digunakan untuk mengecilkan pupil, sehingga iris meregang dan luas permukaannya meningkat.[7]