Epidemiologi Iridodialisis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa iridodialisis paling banyak terjadi karena trauma sekunder pada mata. Bila dilihat dari jenis trauma, iridodialisis paling sering dijumpai pada kasus trauma tumpul mata, lalu diikuti trauma tembus mata dan trauma akibat operasi intraokuler. Data terkait iridodialisis kongenital masih terbatas.[2,4,5]
Global
Studi menunjukkan bahwa prevalensi iridodialisis akibat trauma tumpul mata mencapai 9,3–14%, yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi iridodialisis akibat trauma tembus mata dan operasi intraokuler, yaitu 0,2%. Data epidemiologi yang lebih detail belum tersedia dan masih perlu dipelajari lebih lanjut.[2,4,5]
Indonesia
Saat ini belum ada studi epidemiologi iridodialisis di Indonesia.
Mortalitas
Iridodialisis umumnya tidak menyebabkan mortalitas. Kondisi ini juga umumnya tidak menyebabkan kebutaan total kecuali jika ada kerusakan yang lebih serius pada struktur lain di mata saat trauma. Namun, iridodialisis memang bisa mengganggu visus.[3-5]