Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Refraksi general_alomedika 2023-04-06T14:44:53+07:00 2023-04-06T14:44:53+07:00
Gangguan Refraksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Refraksi

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Etiologi gangguan refraksi adalah ketidakmampuan mata untuk memfokuskan cahaya tepat pada retina. Hal ini mungkin berkaitan dengan abnormalitas panjang aksial bola mata, kelainan bentuk kornea, ataupun proses penuaan pada lensa.[9]

Myopia

Myopia terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata difokuskan jatuh di depan retina dan menghasilkan penglihatan yang kabur. Hal ini telah dikaitkan dengan adanya kelainan struktur pada bola mata, baik kelainan pada panjang aksial bola mata ataupun lensa yang terlalu konveks. Terdapat studi yang melaporkan bahwa myopia yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko glaukoma.[10]

Hiperopia

Pada hiperopia, cahaya yang masuk ke mata difokuskan jatuh di belakang retina dan menghasilkan penglihatan yang kabur. Hal ini telah dikaitkan dengan penurunan panjang aksial ataupun penurunan kekuatan konvergensi struktur mata seperti penurunan kurvatur kornea dan peningkatan ketebalan lensa.[11]

Astigmatisme

Pada astigmatisme, cahaya yang masuk ke mata jatuh di retina pada lebih dari satu titik fokus. Hal ini umumnya dikaitkan dengan abnormalitas bentuk kornea dan lensa.[12]

Presbyopia

Pada presbyopia, terjadi penurunan fungsional secara progresif karena gangguan akomodasi lensa terkait usia. Pada pasien usia tua, presbyopia telah dikaitkan dengan kondisi nukleus lensa yang lebih kaku daripada korteks. Sementara itu pada pasien berusia lebih muda, korteks lebih kaku daripada nukleus.[8]

Faktor Risiko

Faktor risiko gangguan refraksi dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor genetik dan faktor lingkungan. Interaksi dari kedua faktor ini berperan penting dalam terjadinya dan progresivitas gangguan refraksi.

Faktor Genetik

Bukti ilmiah berdasarkan analisis hubungan keluarga, studi gen kandidat, genome-wide association study (GWAS), dan next generation sequencing (NGS) telah mengidentifikasi lebih dari 400 lokus gen yang mungkin berkaitan dengan risiko gangguan refraksi. Beberapa lokus risiko gangguan refraksi yang diidentifikasi pada populasi Asia adalah lokus autosomal dominan MYP16, polimorfisme pada CTNND2, dan polimorfisme rs1021711.

Faktor Lingkungan

Sejumlah studi epidemiologi melaporkan bahwa gangguan refraksi lebih sering terjadi pada individu yang banyak beraktivitas di area perkotaan. Selain itu, gangguan refraksi juga lebih tinggi pada pasien dengan pekerjaan profesional (termasuk dokter), tingkat pendidikan lebih tinggi, dan pengguna komputer.

Myopia juga dikaitkan dengan intensitas kegiatan membaca yang lebih tinggi, bukan durasi aktual yang dihabiskan untuk membaca. Myopia juga meningkat pada individu yang melakukan tugas-tugas yang membutuhkan peningkatan penggunaan mata seperti ahli mikroskop.[10,13,14]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

8. Katz JA, Karpecki PM, Dorca A, Chiva-Razavi S, Floyd H, Barnes E, Wuttke M, Donnenfeld E. Presbyopia - A Review of Current Treatment Options and Emerging Therapies. Clin Ophthalmol. 2021 May 24;15:2167-2178. doi: 10.2147/OPTH.S259011. PMID: 34079215; PMCID: PMC8163965.
9. Jeganathan VSE, Robin AL, Woodward MA. Refractive error in underserved adults: causes and potential solutions. Curr Opin Ophthalmol. 2017 Jul;28(4):299-304. doi: 10.1097/ICU.0000000000000376. PMID: 28379859; PMCID: PMC5538586.
10. Cooper J, Tkatchenko AV. A Review of Current Concepts of the Etiology and Treatment of Myopia. Eye Contact Lens. 2018 Jul;44(4):231-247. doi: 10.1097/ICL.0000000000000499. PMID: 29901472; PMCID: PMC6023584.
11. Jiang X, Tarczy-Hornoch K, Stram D, Katz J, Friedman DS, Tielsch JM, Matsumura S, Saw SM, Mitchell P, Rose KA, Cotter SA, Varma R; Population-Based Pediatric Eye Disease Study Consortium. Prevalence, Characteristics, and Risk Factors of Moderate or High Hyperopia among Multiethnic Children 6 to 72 Months of Age: A Pooled Analysis of Individual Participant Data. Ophthalmology. 2019 Jul;126(7):989-999. doi: 10.1016/j.ophtha.2019.02.021. Epub 2019 Feb 26. PMID: 30822446; PMCID: PMC6589395.
12. Gurnani B, Kaur K. Astigmatism. [Updated 2022 Jul 2]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582142/
13. Wang YM, Lu SY, Zhang XJ, Chen LJ, Pang CP, Yam JC. Myopia Genetics and Heredity. Children (Basel). 2022 Mar 9;9(3):382. doi: 10.3390/children9030382. PMID: 35327754; PMCID: PMC8947159.
14. Harb EN, Wildsoet CF. Origins of Refractive Errors: Environmental and Genetic Factors. Annu Rev Vis Sci. 2019 Sep 15;5:47-72. doi: 10.1146/annurev-vision-091718-015027. PMID: 31525141.

Patofisiologi Gangguan Refraksi
Epidemiologi Gangguan Refraksi

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.