Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Blefaritis general_alomedika 2022-09-20T13:47:05+07:00 2022-09-20T13:47:05+07:00
Blefaritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Blefaritis

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Epidemiologi blefaritis di Indonesia belum diketahui. Blefaritis tidak menyebabkan kematian atau kebutaan secara langsung.

Global

Blefaritis adalah salah satu keluhan okuler yang paling sering ditemukan, tetapi data epidemiologis mengenai blefaritis masih sangat minim. Dokter spesialis mata (ophthalmologist) dan ahli optometri (optometrist) di Amerika Serikat menemukan pasien dengan tanda-tanda blefaritis sebanyak 37% dan 47% dalam praktek sehari-hari. Sekitar 5% kasus penyakit mata pada layanan primer di Inggris adalah kasus blefaritis.[6,7]

Blefaritis di Korea Utara dilaporkan sering kali muncul pada penyakit lain, seperti kalazion, pterigium, gastritis, sindrom Sjorgen, rosasea, dermatitis atopik, ulkus peptikum, dan irritable bowel syndrome.[8] Lebih dari 50% pasien dengan mata kering juga mengalami blefaritis.[1,7]

Setiap rentang usia dan kelompok etnis dapat mengalami blefaritis tanpa terkecuali. Prevalensi dan insidensi blefaritis meningkat seiring waktu, dengan usia terbanyak sekitar 40 tahun pada blefaritis Staphylococcus dan 50 tahun pada blefaritis kronis. 80% pasien blefaritis adalah wanita. [1,7]

Mortalitas

Blefaritis tidak menyebabkan kematian ataupun kebutaan secara langsung. Dalam beberapa kasus, blefaritis yang mengalami komplikasi dapat menyebabkan kebutaan akibat keratopati superfisial dan perlukaan kornea.[1,3]

Referensi

1. Tonk R, Hossain K. Blepharitis. American Academy of Ophtalmology. 2014. Diunduh dari: http://eyewiki.aao.org/Blepharitis. Diakses tanggal 10 Oktober 2017

3. American Academy of Ophtalmology Cornea/External Disease Panel. Preffered Practice Pattern Guideline: Blepharitis. California: 2013. Diakses dari: https://www.aao.org/preferred-practice-pattern/blepharitis-ppp--2013

6. Lemp M, Nichols K. Blepharitis in the United States 2009: A survey-based perspective on prevalence and treatment. Ocul Surf. 2009;7:S1-14

7. British Medical Journal. Blepharitis. BMJ Best Pract. 2017. Diunduh dari:
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/574/basics/epidemiology. Diakses tanggal 10 Oktober 2017

8. Rim T, Kang M, Choi M, et al. Ten-year incidence and prevalence of clinically diagnosed blepharitis in South Korea: a nationwide population-based cohort study. Clin Exp Ophthalmol. 2017; 45(5):448-54

Patofisiologi Blefaritis
Diagnosis Blefaritis

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Desember 2022
Pemberian obat tetes mata antibiotik untuk dewasa dan anak-anak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Utami Sp.M, bagaimana dosis, frekuensi, dan durasi yang tepat untuk pemberian obat tetes mata antibiotik pada dewasa dan anak - anak?
Anonymous
08 Desember 2022
Tata laksana untuk pasien yang salah meneteskan obat telinga ke mata
Oleh: Anonymous
5 Balasan
saya ada pasien salah tetes mata cloramfenikol 0.5% tertukar dengan tetes telinga 1% apa tatalaksana yg harus dilakukan dan apa yg bisa di timbulkan
Anonymous
04 November 2022
Penggunaan Artificial Tears Berlebihan - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Utami Noor, Sp.MIjin bertanya dok, apakah penggunaan artificial tears berlebihan dapat memberikan imbas pada kesehatan mata? Jika ya, bagaimana batas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.