Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Tetanus general_alomedika 2021-07-08T11:04:42+07:00 2021-07-08T11:04:42+07:00
Tetanus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Tetanus

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan tetanus bertujuan untuk mengeliminasi bakteri yang terdapat pada luka untuk mencegah pelepasan toksin lebih lanjut, menetralkan toksin yang belum terikat pada sel saraf, serta terapi suportif untuk meminimalkan efek dari toksin tetanus.[6]

Terapi Farmakologis

Terapi farmakologis tetanus meliputi pemberian antitoksin, antibiotik, antiepilepsi, dan terapi lain untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh toksin.

Antitoksin

Antitoksin yang dianjurkan adalah human tetanus immunoglobulin (HTIG) dengan dosis 3000-6000 unit intramuskular dibagi dalam beberapa kali pemberian dengan dosis yang sama. Dosis bayi adalah 500 unit intramuskular tunggal.[7,8]

Bila tidak tersedia HTIG dapat digunakan anti tetanus serum  (ATS) dengan dosis 100.000-200.000 unit dibagi separuh dimasukkan intravena dan sisanya dimasukkan intramuskular pada hari pertama. Dosis untuk bayi adalah 10.000 unit intramuskular. Penggunaan ATS harus diawasi ketat karena risiko terjadi reaksi anafilaktik yang lebih tinggi.

Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengeradikasi bakteri. Antibiotik pilihan adalah metronidazole dengan dosis 500 mg intravena setiap 6 jam atau 1 gram setiap 12 jam untuk pasien dewasa dan 7,5 mg/kgBB tiap 8 jam. Antibiotik lain yang dapat digunakan adalah klindamisin, tetrasiklin, eritromisin, kloramfenikol, dan penisilin.[6-8,22]

Medikamentosa Lainnya

Untuk mengurangi spasme yang terjadi akibat efek toksin, dapat diberikan benzodiazepin. Diazepam dapat diberikan secara berkelanjutan dengan dosis 0,5-15 mg/kg/hari atau diberikan intermiten dengan dosis 5 atau 10 mg maksimal 3 dosis setiap jam. Beberapa pasien dapat mentoleransi dosis diazepam hingga 600 mg per 24 jam.

Lorazepam ataupun infus midazolam juga dapat dipergunakan untuk mengatasi spasme otot. Terapi lain yang dapat digunakan antara lain propofol, dantrolen, magnesium sulfat, hingga terapi yang lebih invasif seperti pemberian baclofen yang disuntikkan secara intratekal.

Spasme yang mengganggu fungsi pernapasan ditangani dengan intubasi dan pemasangan ventilasi mekanik, diikuti dengan pemberian muscle relaxant dengan pilihan obat vecuronium.

Disfungsi otonom diatasi dengan pemberian labetalol, morfin, klonidin, ataupun fentanil tergantung dari kelainan yang muncul.[4,6,7]

Terapi Non Farmakologis

Terapi non farmakologis pasien tetanus adalah dengan melakukan eksplorasi dan debridemen secara menyeluruh pada luka yang dicurigai sebagai port d’entree. Pasien sebaiknya ditempatkan di ruangan perawatan terpisah yang sunyi dan sebisa mungkin terhindar dari stimulus cahaya (ruangan gelap) dan taktil (pengunjung dibatasi).

Pada kasus tetanus dengan gagal napas dan membutuhkan ventilasi mekanik pasien dirawat di ICU. Tindakan trakeostomi terkadang harus dilakukan apabila intubasi endotrakeal merangsang terjadinya spasme saluran napas atas.

Diet pada pasien tetanus dianjurkan menggunakan pipa nasogastrik dan diberikan diet tinggi kalori. Terapi cairan juga harus adekuat akibat metabolisme tubuh yang meningkat. [6-8]

Referensi

4. Hassel B. Tetanus: pathophysiology, treatment, and the possibility of using botulinum toxin against tetanus-induced rigidity and spasms. Toxin(Basel). 2013;5(1):73-83. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3564069/
6. Ismanoe G. in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata K, Setiati S, Interna Publishing, Jakarta, 2009, vol. 1, p.1799-1807
7. Roper MH, Wassilak SGF, Tiwari TSP, Orenstein WA. in Vaccines. ed. Plotkin SA, Orenstein WA, Offit PA. Elsevier Inc, Philadelphia, 2013, p.747-772
8. Tanto C. In Kapita Selekta Kedokteran. ed. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Media Aesculapius Publisher, Jakarta, 2014, p.982-983
22. Laksmi NKS. Penatalaksanaan tetanus. CDK. 2014;41(11):823-827

Diagnosis Tetanus
Prognosis Tetanus

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Tetanus
    Protokol Profilaksis Tetanus
Diskusi Terkait
Anonymous
29 November 2021
Pasien ibu hamil yang mengalami luka robek apakah perlu suntik TT
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, apakah perlu suntik TT/TIG untuk ibu hamil yang baru saja mengalami luka robek akibat terkena serpihan bekas kebakaran?...
Anonymous
19 November 2021
Pasien laki-laki usia 28 tahun dengan keluhan tertusuk paku 1 hari yang lalu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin menanyakanAda pasien 28 thn laki ertusuk paku berkarat sudah 1 hari lebih yg lalu, sekitar 2 cm, tapi dia dulu pernah tertusuk paku 4 tahun yg...
Anonymous
11 September 2021
Penanganan luka prone tetanus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dok. Bila ada pasien datang dengan riwayat tertusuk paku sejak 5 hari yang lalu, tidak segera berobat setelah tertusuk. Riwayat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.