Penatalaksanaan Hernia Nukleus Pulposus
Tujuan utama penatalaksanaan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah remisi dengan menekan aktivitas penyakit sepenuhnya melalui penatalaksanaan medikamentosa atau nonmedikamentosa. Pada penemuan insidental dari pemeriksaan radiologi pada pasien yang asimptomatik, tidak memerlukan penatalaksanaan.
Penatalaksanaan Konservatif
Terapi konservatif merupakan pilihan pertama pada pasien dengan HNP. Terapi konservatif masih dapat dilakukan pada pasien yang dapat mengontrol keinginan berkemih, dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan masih dapat berjalan. [21]
Tujuan terapi konservatif adalah mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi fisik pasien, melindungi, dan meningkatkan fungsi tulang punggung secara keseluruhan.
Perawatan utama untuk diskus hernia diawali dengan istirahat disertai dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti inflamasi, serta dibarengi dengan fisioterapi. Dengan cara ini, lebih dari 95 % penderita akan dapat beraktivitas secara normal. [20]
Analgesik
Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan reaksi inflamasi sehingga dapat mempercepat kesembuhan. Tatalaksana awal dengan menggunakan ibuprofen 800 mg per 8 jam atau tramadol 50 mg setiap 4-6 jam. [22]
Muscle Relaxant
Muscle relaxant atau pelemas otot biasanya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada otot. Pelemas otot dapat membantu merelaksasi spasme otot yang disebabkan oleh HNP, namun pelemas otot tidak memperbaiki HNP itu sendiri. Terapi pelemas otot yang dapat digunakan adalah eperisone 150 mg per 8 jam. [23]
Injeksi Steroid
Injeksi steroid diberikan kepada pasien dengan nyeri radikuler persisten dengan tujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah operasi. Jenis steroid yang diberikan berupa kortikosteroid atau triamcinolone, dan disuntikan pada daerah transforaminal. [24] Pada studi yang dilakukan oleh Helvoirt et al, pasien yang diberikan injeksi deksametason 20 mg pada daerah transforaminal selama 10-14 hari , 50% nyeri berkurang berdasarkan visual analogue scale (VAS). [25]
Diatermi
Diatermi adalah terapi panas yang digunakan oleh fisioterapis. Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan spasme otot. Pada keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin, termasuk bila terdapat edema. Untuk nyeri kronik dapat digunakan kompres panas maupun dingin. [21]
Korset lumbal
Korset lumbal tidak bermanfaat pada HNP akut namun dapat digunakan untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri HNP kronis. Sebagai penyangga korset dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi spasme. [21]
Penatalaksanaan Operatif
Tindakan operatif pada HNP harus berdasarkan alasan yang kuat yaitu apabila dengan terapi konservatif selama lebih 4 minggu terjadi nyeri menetap, defisit neurologi yang memburuk, sindrom kauda ekuina dan terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologi dan radiologi. [26]
Laminektomi
Laminektomi adalah prosedur pembedahan untuk membebaskan tekanan pada tulang belakang yang disebabkan oleh stenosis tulang belakang dengan cara membuang area tulang atau jaringan. Laminektomi biasa dilakukan apabila nyeri terus berlanjut meski telah mendapat pengobatan yang adekuat atau apabila nyeri bersamaan dengan simptom kerusakan saraf seperti kelemahan dan rasa baal pada kaki. [27]
Pada studi yang dilakukan oleh Bydon et al, dari total 500 pasien yang dilakukan laminektomi terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah tindakan laminektomi yaitu operasi berulang, klaudikasio neurogenik, radikulopati, parese, dan defisit sensorik. [28]
Disektomi
Distektomi adalah tindakan operatif pengangkatan herniasi atau degeneratif diskus yang menekan tulang belakang dan saraf di sekitarnya. [27] Metode ini lebih diutamakan apabila diskus telah pecah dan nukleus melampaui dinding diskus. Namun, metode ini lebih berisiko tinggi karena diperlukan sayatan besar di area punggung atau leher sesuai dengan posisi herniasi diskus. [28]
Mikrodisektomi
Mikrodisektomi merupakan metode disektomi minimal invasif yang memiliki tingkat efektivitas hingga 90%. Mikrodisektomi biasa dilakukan pada area lumbal.
Sayatan kecil akan dibuat sebagai jalan masuk endoskop sehingga dapat melihat dengan jelas posisi diskus dan jaringan yang berada di sekelilingnya. Dokter akan menggunakan laser untuk menghancurkan diskus yang menekan saraf. Metode ini sangat tepat untuk pasien dengan HNP derajat awal (prolaps diskus). [27]
Dengan mikrodisektomi diperlukan waktu operatif dan kemungkinan perdarahan yang lebih kecil. [28,29]