Patofisiologi Hernia Nukleus Pulposus
Patofisiologi terjadinya hernia nukleus pulposus (HNP) adalah terjadinya proses degeneratif atau trauma yang menyebabkan keluarnya nukleus pulposus dari diskus melalui robekan annulus fibrosus. [3]
Anatomi
Nukleus pulposus merupakan material berbahan seperti gel yang ditemukan di antara dinding luar cakram yang lembut seperti spons dan berfungsi untuk memberikan penopang dan fleksibilitas di antara tulang vertebra. Karena proses perburukan yang bertahap sebagai suatu proses alami penuaan, diskus ini dapat robek dan nukleus pulposus terdorong keluar melalui dinding diskus melalui kanalis spinalis. [2]
Hernia nukleus pulposus dapat terjadi di tulang belakang regio manapun, namun lokasi tersering adalah pada tulang belakang cervical dan lumbal. Kedua area ini secara khusus rentan terkena cedera karena menahan beban dan meregang berulang seiring aktivitas fisik. [3]
Degenerasi Tulang Belakang
Manusia mencapai puncak pertumbuhan tulang belakang pada usia 30 tahun. Setelah usia 30 tahun, jaringan tubuh, persendian dan diskus secara perlahan mulai berdegenerasi. Peregangan berulang dan lama atau tindakan memutar paksa akan mempercepat terjadinya degenerasi diskus, menyebabkan kelemahan, peregangan, ataupun robeknya anulus fibrosus. [1]
Trauma dan Aktivitas Fisik
Cedera tulang belakang atau kegiatan yang melibatkan gerakan menahan beban akan menambah beban intradiskus. Di bawah kondisi ini, nukleus pulposus akan terdorong melalui anulus yang ruptur dan lemah. [3]
HNP paling sering terjadi dari arah ligamen lateral posterior longitudinal, biasanya menghasilkan keadaan yang disebut sebagai paracentral herniated disc. Bentuk herniasi ini akan menyebabkan stenosis foraminal dan kompresi pada akar saraf. Selain daripada itu, bocornya nukleus pulposus dapat memicu inflamasi. Hal ini karena pada keadaan normal nukleus pulposus terisolasi di antara diskus vertebra, bila terjadi ekstravasasi, tubuh akan mengenali nukleus pulposus sebagai benda asing. Reaksi inflamasi dapat mengiritasi akar saraf dan menyebabkan lumbar radiculitis.