Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) general_alomedika 2023-01-11T14:50:11+07:00 2023-01-11T14:50:11+07:00
Duchenne Muscular Dystrophy (DMD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Duchenne Muscular Dystrophy (DMD)

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, angka kejadian Duchenne muscular dystrophy atau DMD di dunia diperkirakan mencapai 15,9 sampai 19,5 per 100.000 kelahiran hidup. Pada laki-laki, prevalensi DMD diperkirakan berkisar antara 0,1–1,8 per 10.000 individu. Penyakit ini tidak memiliki predileksi terhadap ras atau etnis tertentu.[4,5]

Global

Duchenne muscular dystrophy merupakan gangguan distrofi otot yang paling umum terjadi. Penyakit ini terjadi pada 15,9 hingga 19,5 kelahiran per 100.000 kelahiran hidup. Di seluruh dunia, prevalensi DMD berkisar antara 0,1–1,8 per 10.000 individu laki-laki. Penelitian per 10.000 individu laki-laki menunjukan perkiraan prevalensi sebesar 0,1 di Afrika Selatan, 0,5–1,0 di Asia, 0,7–1,0 di Amerika Utara, dan 0,2–2,8 di Eropa.[4,5]

Indonesia

Data epidemiologi DMD di Indonesia masih terbatas, tetapi sebuah penelitian di rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selama tahun 2017 melaporkan ada 179 pasien yang dicurigai mengalami kelainan neuromuskular.

Setelah menjalani pemeriksaan elektromiografi (EMG), terdapat 130 pasien yang memenuhi kriteria kelainan neuromuskular. Sebanyak 16 dari 130 pasien tersebut (12,3%) didiagnosis dengan DMD. Prevalensi dilaporkan lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.[6]

Mortalitas

Dari tiga penelitian kohort retrospektif jangka panjang di Eropa (Italia, Perancis dan Jerman) yang telah melacak pasien selama minimal 30 tahun, dilaporkan bahwa kelangsungan hidup rata-rata pasien DMD adalah 24–26 tahun. Mortalitas pada kasus DMD sering disebabkan oleh komplikasi pernapasan dan kardiovaskular.

Kemajuan teknologi kedokteran dan bantuan alat seperti ventilator telah meningkatkan kualitas penanganan pasien DMD, tetapi kematian umumnya masih terjadi di sekitar usia 20 tahun. Hal ini dikarenakan belum ada terapi kuratif untuk DMD.[1,4,7]

Referensi

1. Venugopal V, Pavlakis S. Duchenne muscular dystrophy. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482346/
4. Ryder S, Leadley RM, Armstrong N, et al. The burden, epidemiology, costs and treatment for Duchenne muscular dystrophy: an evidence review. Orphanet J Rare Dis. 2017;12(1):79.
5. Romitti PA, Zhu Y, Puzhankara S, et al. Prevalence of Duchenne and Becker muscular dystrophies in the United States. Pediatrics. 2015;135(3):513-521. https://pediatrics.aappublications.org/content/pediatrics/135/3/513.full.pdf
6. Dewi M, Widodo D, Amardiyanto R, et al. Prevalensi, spektrum klinis dan gambaran neurofisiologi kasus neuromuskular. Sari Pediatri. 2018;20(4):214-20.
7. Passamano L, Taglia A, Palladino A. Improvement of survival in Duchenne muscular dystrophy: retrospective analysis of 835 patients. Acta Myologica. 2012;31(2):121-5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3476854/

Etiologi Duchenne Muscular Dystr...
Diagnosis Duchenne Muscular Dyst...
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.