Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Respiratory Syncytial Virus annisa-meidina 2023-12-08T09:25:32+07:00 2023-12-08T09:25:32+07:00
Respiratory Syncytial Virus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Respiratory Syncytial Virus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Patofisiologi respiratory syncytial virus atau RSV melibatkan penularan melalui droplet udara atau kontak langsung dengan sekresi nasal atau oral dari individu yang terinfeksi. Virus dapat bertahan di berbagai permukaan, selama 6 jam pada permukaan meja, 45 menit pada kertas, dan 25 menit pada permukaan kulit. Masa inkubasi infeksi RSV berlangsung sekitar 3–5 hari setelah paparan awal.[1–3]

Infeksi menyebabkan terjadinya inokulasi virus pada bagian mukosa konjungtiva atau nasofaring. Kemudian, virus akan menyebar pada saluran pernapasan dan menyerang bagian tubuh dengan karakteristik yang memiliki apical ciliated epithelial cells. Virus berikatan dengan reseptor seluler menggunakan glikoprotein RSV-G. Lalu, dengan bantuan glikoprotein RSV-F, terjadi fusi antara virus dengan membran sel pejamu dan selanjutnya terjadi replikasi virus intraseluler.[1–3]

Pada infeksi RSV yang melibatkan saluran pernapasan bawah, terjadi obstruksi saluran pernapasan kecil. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi obstruksi pada bagian alveolar.[1,2]

Referensi

1. Jain H, Schweitzer JW, Justice NA. Respiratory Syncytial Virus Infection in Children. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459215/
2. Roberts, I. Nelson’s textbook of pediatrics 20th ed by R. Kliegman, B. Stanton, J. St. Geme, N. Schor (eds). Pediatr Radiol 47, 1364–1365. 2017. https://doi.org/10.1007/s00247-017-3907-9
3. Perk Y, Özdil M. Respiratory syncytial virüs infections in neonates and infants. Turk Pediatri Ars. 2018 Jun 1;53(2):63-70. doi: 10.5152/TurkPediatriArs.2018.6939. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6089794/

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Respiratory Syncytia...
Etiologi Respiratory Syncytial V...

Artikel Terkait

  • Perburukan Kondisi Pasien dengan Komorbiditas Kardiovaskular Akibat Infeksi RSV
    Perburukan Kondisi Pasien dengan Komorbiditas Kardiovaskular Akibat Infeksi RSV
  • Dampak Keparahan Infeksi Respiratory Syncytial Virus pada Pasien dengan Komorbiditas Pernapasan
    Dampak Keparahan Infeksi Respiratory Syncytial Virus pada Pasien dengan Komorbiditas Pernapasan
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 10:40
Pembagian ranah SKP
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.1. Untuk upload SKP ranah B saat ini terdapat pembaruan sistem dengan banyak pilihan no 1-20. Yg ingin saya tanyakan adakah dokter...
Anonymous
Dibalas kemarin, 14:25
Apa terapi yang tepat untuk tongue laceration pada anak umur 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Izin diskusi dok, pasien anak post trauma lidah tergigit karna berbenturan dgn teman bermain, saat kejadian peedarahan cukup aktif, tapi selang 5...
dr.Andi Astri Annisa Sari
Dibalas 20 jam yang lalu
Demam anak tidak turun dengan paracetamol, bolehkah memberikan dexamethasone?
Oleh: dr.Andi Astri Annisa Sari
2 Balasan
ALO Dokter, pasien saya anak laki-laki usia 2 tahun 3 bulan, BB 14kg. Masuk dengan GEA dan febris. Sudah tidak muntah dan diare. Namun demamnya masih 38,5....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.