Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Omfalokel general_alomedika 2022-11-08T13:04:45+07:00 2022-11-08T13:04:45+07:00
Omfalokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Omfalokel

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Epidemiologi omfalokel atau omphalocele dilaporkan lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Kasus kelainan dinding abdomen, seperti omfalokel dan gastroskisis, masuk ke peringkat ke-4 dari 8 jenis kelainan bawaan terbanyak di Indonesia, yaitu 16,14%.[11]

Global

Sebuah penelitian di Amerika Serikat memperkirakan prevalensi omfalokel sebanyak 1,92 kasus per 10.000 kelahiran. Kasus omfalokel lebih sering ditemukan pada bayi laki-laki daripada perempuan, dengan rasio 1,5:1.

Kasus omfalokel lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berusia >35 tahun dan <20 tahun. Pada sebagian besar kasus, bayi dengan omfalokel memiliki kelainan bawaan lain seperti kelainan kromosom (trisomi 13, 18, 21), kelainan muskuloskeletal, penyakit jantung bawaan, dan sindrom nonkromosomal.[3,10]

Indonesia

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 di Indonesia, kelainan bawaan adalah salah satu penyebab kematian bayi. Hasil surveilans yang dilakukan Kementerian Kesehatan RepubIik Indonesia di 28 rumah sakit (18 provinsi), pada periode September 2014 hingga Maret 2018, melaporkan bahwa kelainan dinding abdomen, seperti omfalokel dan gastroskisis, masuk ke dalam peringkat ke-4 dari 8 jenis kelainan bawaan terbanyak di Indonesia, dengan persentase sebesar 16,14%.[11]

Mortalitas

Persentase mortalitas perinatal bayi dengan omfalokel sebesar 30%, biasanya terjadi di usia 28 hari. Tingginya angka mortalitas sangat dipengaruhi oleh keberadaan anomali atau abnormalitas lain. Angka kesintasan pada bayi dengan kondisi omfalokel saja mencapai 90%, sedangkan yang disertai dengan anomali lain sebesar 80%.[12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Zahouani T, Mendez MD. Omphalocele. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519010/
10. Marshall J, Salemi JL, et al. Prevalence, correlates, and outcomes of omphalocele in the united states, 1995-2005. Obstet Gynecol. 2015; 126(2): 284-93.
11. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2018. www. depkes.go.id
12. Lamquami S, Mamouni N, Errarhay S, et al. Antenatal diagnosis of isolated omphalocele. Pan Afr Med J. 2015; 21: 233.

Etiologi Omfalokel
Diagnosis Omfalokel
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Prolong diare pada anak kurang dari 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam ts, izin bertanya, terdapat kasus Pada anak usia 9 bulan dengan prolonged diare hingga hampir 2 minggu, sudah sempat rawat inap 1 minggu dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 09:59
Curiga Lesi Moluskum Kontangiosum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, apakah ini termasuk moluskum kontangiosum?Pasien usia 5 tahun ada benjolan papul, kadang gatal dan tidak, muncul sejak 1 bulan lebih. Dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 16:20
Benjolan di kulit dan bawah kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kira2 ini apa ya dok? teraba keras, tidak nyeri dan tidak gatal. Banyak muncul di daerah lutut dan siku. ada juga seperti benjolan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.