Patofisiologi Omfalokel
Patofisiologi omfalokel adalah kegagalan organ intraabdomen untuk masuk kembali ke dalam rongga abdominal, sehingga herniasi fisiologis terjadi berkepanjangan. Herniasi fisiologis seharusnya terjadi pada minggu ke-6 hingga minggu ke-10 pertumbuhan fetal. [3,5]
Embriologi
Traktus gastrointestinal berkembang dari tuba digestif primitif yang merupakan derivat dari yolk sac. Pada masa awal gestasi, sebagian dari usus (midgut) bertumbuh ke arah tengah bagian depan dari yolk sac. Pada minggu ketiga, usus akan menjadi terpisah dari yolk sac. Diskus embrionik akan berlipat-lipat hingga menjadi empat lipatan embriologik yang terpisah yakni sefalik, kaudal, kanan dan kiri dan lipatan lateral, dimana masing-masing lipatan akan bergabung di area umbilikus untuk menghilangkan rongga kolemik, yang nantinya akan bertumbuh menjadi rongga peritoneal. Selain itu, keempat lipatan tersebut akan bergabung untuk membentuk sebuah cincin umbilikal yang besar dan mengelilingi arteri umbilikal, vena, yolk sac, atau duktus omfalomesenterik. Struktur-struktur ini diselubungi oleh lapisan luas amnion dan seluruh struktur tersebut nantinya akan menyusun komponen tali pusat. Tali pusat yang terinfeksi disebut dengan omfalitis.
Pada minggu ke-6 perkembangan fetus, dinding abdomen dan traktus intestinal akan terus bertumbuh lebih cepat dari tubuh embrionik itu sendiri. Sehingga pertumbuhan traktus instestinal akan mengalami protrusi keluar dari dinding abdomen atau disebut sebagai proses herniasi yang fisiologis. Pada minggu ke-10, dinding abdomen sudah terbentuk dengan baik dan seluruh saluran pencernaan akan masuk kembali ke rongga abdomen. Kontraksi dari cincin umbilikal akan menutup proses formasi dinding abdomen. [3,5]
Omfalokel
Omfalokel disebabkan oleh kegagalan organ intraabdomen untuk masuk kembali ke dalam rongga abdominal, sehingga terjadi herniasi fisiologis yang berkepanjangan. Organ intraabdomen yang mengalami herniasi tersebut dilapisi oleh kantung yang tersusun dari lapisan dalam peritoneum dan lapisan luar amnion, dan tali pusat masih dalam kondisi melekat pada kantung tersebut. Organ intraabdomen yang berada dalam kantung tersebut bukan hanya usus saja, tetapi dapat juga hepar, kandung kemih, lambung, ovarium, hingga testis. [3,5]