Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Ikterus Neonatorum Fisiologis general_alomedika 2021-04-19T12:10:36+07:00 2021-04-19T12:10:36+07:00
Ikterus Neonatorum Fisiologis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ikterus Neonatorum Fisiologis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Etiologi ikterus neonatorum fisiologis disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor yang berhubungan dengan maturitas fisiologis bayi baru lahir.

Peningkatan Produksi Bilirubin

Peningkatan produksi bilirubin pada periode perinatal terjadi karena semakin tingginya pemecahan eritrosit janin. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya waktu hidup eritrosit dan semakin meningkatnya massa eritrosit pada neonatus.[3]

Penurunan Kapasitas Ekskresi Hepar

Penurunan bilirubin clearance akibat defisiensi enzim uridine diphosphate glucuronyl transferase (UDPGT), yang pada bayi baru lahir memiliki aktivitas sekitar 1% dari liver orang dewasa,  dan penurunan kapasitas ekskresi akibat rendahnya kadar ligandin dalam hepatosit, serta tingkat bakteri yang rendah di usus dikombinasikan dengan peningkatan hidrolisis bilirubin terkonjugasi meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Kadar bilirubin dapat meningkat hingga 18 mg/dl dalam 2 sampai 3 hari kehidupan (puncaknya antara hari ke 4 sampai hari ke 5) dan turun setelahnya.[3,9]

Keterlambatan produksi Air Susu Ibu (ASI) dan kelemahan isapan bayi menyebabkan penurunan asupan kalori, dehidrasi dan peningkatan sirkulasi enterohepatik bilirubin, sehingga menghasilkan peningkatan konsentrasi bilirubin menyebabkan hiperbilirubinemia.[3,11,12]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat menyebabkan ikterus neonatorum fisiologis diantaranya:

  • Ras: Insiden lebih tinggi di Asia Timur, suku Indian Amerika, dan lebih rendah pada keturunan Afrika/Afrika Amerika.
  • Geografi: Insiden lebih tinggi pada populasi bangsa Yunani yang tinggal di dataran tinggi Yunani dibandingkan dengan yang tinggal di luar Yunan
  • Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari perempuan
  • Berat badan lahir dan usia kehamilan: Insidensinya lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah

  • Nutrisi: Kondisi dehidrasi yang disebabkan oleh pemberian ASI yang tidak adekuat, menyebabkan bilirubin clearance[3,10,11,13]

Referensi

3. Thor WR Hansen. Neonatal Jaundice. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/974786-overview#a7
9. Kevin C. Dysart. Neonatal Hyperbilirubinemia. 2018. https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/metabolic-electrolyte-and-toxic-disorders-in-neonates/neonatal-hyperbilirubinemia
10. Hassan Boskabadi, Forough Rakhshanizadeh, and Maryam Zakerihamidi. Evaluation of Maternal Risk Factors in Neonatal Hyperbilirubinemia. 2020. https://www.researchgate.net/publication/339298060_Evaluation_of_Maternal_Risk_Factors_in_Neonatal_Hyperbilirubinemia
11. Antonio A Zuppa, Maria Cavani, Riccardo Riccardi, Piero Catenazzi, Alma Iafisco and Giovanni Vento. Immigrant Newborn and Physiological Jaundice. 2017. https://www.longdom.org/open-access/immigrant-newborn-and-physiological-jaundice-2167-0897-1000258.pdf
12. Stephanie Bratton, Rebecca M. Cantu, and Mitchell Stern. Breast Milk Jaundice. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537334/
13. Hanneke Brits, Jeanie Adendorff, Dyanti Huisamen, et al. The prevalence of neonatal jaundice and risk factors in healthy term neonates at National District Hospital in Bloemfontein. 2018. https://phcfm.org/index.php/phcfm/article/view/1582/2455

Patofisiologi Ikterus Neonatorum...
Epidemiologi Ikterus Neonatorum ...

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
    Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
  • Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
    Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 12:10
Pemberian obat untuk pasien ikterus di mata
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok izin bertanya, apabila mendapat pasien dewasa ikterus di mata dan jika palpasi teraba susp hepatomegaly, dan tidak ada pmx sgot sgpt, apabila butuh...
Anonymous
Hari ini, 11:28
Benjolan di kelopak mata bagian dalam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus benjolan di kelopak mata pria dewasa, benjolan sudah 3 hari, nyeri hanya jika disentuh  dan benjolan tidak aktif membesar,...
Anonymous
Hari ini, 10:56
Pusing setelah makan malam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 52 tahun memiliki keluhan sejak 16/1/23 merasa pusing (gliyer, lemas) tiap setelah makan sore/malam. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.