Penatalaksanaan Granuloma Umbilikal
Penatalaksanaan granuloma umbilikal yang paling banyak dipilih adalah kauterisasi kimia dengan perak nitrat. Pemberian perak nitrat sebanyak beberapa kali umumnya efektif menghilangkan granuloma. Pilihan terapi lain adalah ligasi ataupun eksisi bedah.[1,2]
Perak Nitrat
Pemberian perak nitrat merupakan terapi lini pertama pada granuloma umbilikal. Potensi efek samping yang dapat muncul adalah kerusakan jaringan sekitar umbilikus akibat luka bakar kimia.[1,2,6]
Perak nitrat diberikan secara rawat jalan. Sediaan yang digunakan adalah perak nitrat 20%, satu kali seminggu, diberikan dengan menggunakan stik aplikator. Area sekeliling granuloma dilindungi menggunakan petroleum jelly. Hal ini dapat diulangi hingga 3 minggu.[1,2]
Antibiotik Topikal
Antibiotik yang dapat digunakan untuk granuloma umbilikal yaitu doxycycline topikal diberikan sekali sehari selama 5-10 hari. Pemberian doxycycline di rumah aman dilakukan oleh orang tua dan dapat mengurangi biaya terapi.
Doxycycline memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, dan antiangiogenesis yang diduga berperan dalam memodulasi pembentukan granuloma. Terdapat studi yang melaporkan bahwa doxycycline menghasilkan angka kesembuhan sebesar 94,05% pada granuloma umbilikal.[1]
Steroid Topikal
Salep steroid yang dapat digunakan untuk granuloma umbilikal yaitu klobetasol propionat 0,05% atau betamethasone valerate 0,12%, digunakan dua kali sehari selama 30 hari. Studi yang tersedia menunjukkan bahwa pemberian salep steroid memiliki efikasi yang sebanding dengan pemberian perak nitrat.[1]
Eksisi
Tindakan eksisi dilakukan pada granuloma umbilikalis dengan ukuran besar atau granuloma yang tidak membaik dengan terapi perak nitrat. Tindakan eksisi dapat dilanjutkan dengan kauterisasi kimia menggunakan perak nitrat. Eksisi dilakukan oleh dokter spesialis di ruangan yang steril.[1,2,6]
Ligasi
Ligasi dilakukan pada granuloma umbilikal yang berbentuk pedunculated. Tindakan ini dilakukan dengan mengikat dasar granuloma menggunakan benang silk 3/0 atau 4/0 dengan 2 kali ikatan. Secara estetik teknik ini memberi luaran lebih baik dibandingkan teknik lain karena tidak meninggalkan bekas.[1,2,6]
Pemberian Garam
Pemberian garam dilakukan apabila pasien tidak dapat menjangkau fasilitas kesehatan terdekat yang dapat memberikan perak nitrat. Pada awalnya, tindakan ini dilakukan di negara berkembang dengan layanan kesehatan terbatas. Namun, setelah dilakukan studi diketahui bahwa pemberian garam pada granuloma umbilikal efektif, murah, dan aman.
Setelah diberikan sejumput garam, granuloma ditutup dengan plester. Tindakan ini dilakukan selama 3 kali sehari selama 3 hari berturut.[6,9,12]