Patofisiologi Gastroschisis
Patofisiologi gastroschisis masih kontroversi. Diketahui bahwa traktus gastrointestinal berkembang dari tuba digestif primitif yang berasal dari kantung kuning telur (yolk sac). Tuba digestif mulai terbentuk pada awal minggu ketiga. Pada waktu ini terjadi proses gastrulasi yang akan membentuk tiga lapisan germinal pada sistem gastrointestinal, yaitu:
- Mesoderm merupakan lapisan yang membentuk jaringan penyambung, termasuk dinding usus dan juga otot polos
- Endoderm merupakan lapisan yang membentuk epitel saluran pencernaan, hepar, kantung empedu dan pankreas
- Ektoderm dibagi menjadi tiga, yaitu permukaan ektoderm (prekursor epidermis, lensa mata, kuku, dan rambut); tuba neural (berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis); serta krista neural (prekursor sistem saraf perifer termasuk saraf traktus gastrointestinal)[1,7-9]
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana gastroschisis dapat terjadi, antara lain:
- Gangguan vaskular
Teori ini merupakan teori yang paling banyak digunakan. Pada teori ini dijelaskan bahwa pada mulanya embrio memiliki dua vena umbilikalis dan dua arteri omphalomesenterika. Vena umbilikalis kanan mengalami involusi pada saat 28–32 hari setelah konsepsi. Involusi prematur dapat menyebabkan iskemia, dinding melemah, dan ruptur sehingga terjadi herniasi viseral. Arteri omphalomesenterika kiri mengalami involusi, dan bagian kanan berkembang menjadi arteri mesenterika superior. Gangguan pada arteri omphalomesenterika kanan dapat menyebabkan infark dan nekrosis pada bagian dasar korda sehingga menyebabkan kerusakan dinding abdomen. Adanya gangguan pada kedua perkembangan vena atau arteri tersebut dapat menyebabkan gastroschisis
Fetal thrombophilia induced by estrogen-surge
Estrogen yang tinggi pada masa kehamilan awal dapat menyebabkan trombosis pada pembuluh darah janin, sehingga dapat mencegah penyatuan lipatan dinding tubuh- Lipatan ventral kanan lateral gagal menyatu dengan lipatan dinding tubuh lainnya pada umbilikus
- Gagalnya mesenkim embrionik untuk membentuk dinding abdomen akibat paparan zat teratogenik
- Kegagalan yolk sac dan struktur vitelin menyatu dengan umbilical stalk. Kondisi ini akan menyebabkan duktus vitelin tetap ada dan yolk sac diluar body stalk dan dinding abdomen[8,9]