Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cedera Petir general_alomedika 2022-01-10T10:16:44+07:00 2022-01-10T10:16:44+07:00
Cedera Petir
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cedera Petir

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi cedera petir atau lightning injuries tergantung dari tegangan dan arus listrik. Tegangan listrik yang berasal dari medan listrik dengan kekuatan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh manusia. Kekuatan dari energi listrik yang tinggi dapat menyebabkan pecahnya membran sel melalui proses elektroporasi. Elektroporasi merupakan suatu proses membesarnya ukuran pori-pori dari membran sel yang menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas membran sel oleh karena adanya kejutan listrik.[1-5]

Karakteristik Arus Petir Versus Listrik Industri

Arus listrik industri biasanya memiliki tegangan yang rendah, arus listrik bolak balik (alternating current – AC), dan arus listrik searah (direct current – DC). Berbeda dengan arus listrik industri, petir memiliki arus yang tidak terarah dan memiliki impuls yang besar dalam jutaan volt. Petir merupakan proses pelepasan listrik yang terjadi dari awan ke awan, serta dari awan ke bumi. Petir menghasilkan arus listrik yang besar serta tegangan listrik yang sangat tinggi yang tidak dapat ditahan oleh makhluk hidup serta dapat menghasilkan cedera dan kematian yang signifikan.[2,4]

Besaran energi yang timbul dari petir maupun listrik industri, berbanding lurus dengan arus listrik tidak terarah, besaran resistensi, dan waktu. Ketika resistensi meningkat (seperti resistensi yang tinggi pada kulit dalam keadaan basah) dapat menyebabkan arus listrik yang ada pada suatu waktu akan menimbulkan energi listrik. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya luka bakar superficial yang sering tidak disertai dengan luka dalam.[4,5]

Perbedaan yang paling penting antara cedera yang disebabkan oleh arus petir dan arus listrik tegangan tinggi adalah bahwa cedera petir tidak membutuhkan onset yang lama untuk menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Pada kasus cedera petir dengan resistensi yang tinggi dan interval waktu yang sangat singkat dapat menyebabkan adanya gangguan elektrostatika maupun mekanis pada kulit yang tersambar petir secara langsung. Luka bakar dan gangguan pada sistem organ juga sering ditemui akibat besaran energi dan impuls yang sangat besar dari petir.[2,4,5]

Dampak Arus Petir pada Tubuh Manusia

Lightning strike menghasilkan arus listrik yang besar dan signifikan dengan beda potensial mencapai ≥ 30.000 V yang ditransmisi secara internal dan terjadi < 10 detik melalui kulit, dengan besar tegangan 5 kv (tegangan minimal yang diasumsikan pada arus petir), dapat menyebabkan kerusakan kulit, yang kemudian menimbulkan flashover secara eksternal dengan kekuatan yang mencapai 4.000 V/cm. Keadaan flashover tersebut dapat mempengaruhi siklus jantung sehingga menimbulkan aritmia jantung yang berkepanjangan, henti jantung, henti napas, dan  perubahan pada morfologi kulit (keraunografik).[1,4-6]

Beberapa bukti eksperimental menunjukkan bahwa sebagian besar arus listrik yang berasal dari petir dapat memasuki kranium, mata, telinga, dan hidung, sehingga pada cedera petir dapat ditemui adanya gangguan pada penglihatan dan pendengaran, serta perdarahan intrakranial pada beberapa individu, yang sebagian besar  perdarahannya ditemukan  pada ganglia basal dan batang otak. Keraunoparalisis juga dapat terjadi akibat spasme vaskular dan defek pada homeostasis sistem saraf simpatis.[1-8]

Arus listrik dari petir juga menimbulkan dampak pada fungsi kardiorespirasi, melalui arus listrik pada cranium  yang memungkinkan adanya aliran arus langsung pada batang otak, dan menyebabkan kerusakan pada pusat kendali pernapasan dan detak jantung yaitu medulla oblongata. Darah dan cairan serebrospinal merupakan jalur preferensial yang dapat menghantarkan arus untuk menimbulkan defek dan nekrosis pada jaringan histologi neuron dan miokardium melalui induksi termal.[2,3-5]

Trauma tumpul juga dapat terjadi pada cedera petir akibat adanya kontraksi instan yang berasal dari arus listrik yang besar melalui tubuh atau karena adanya ledakan di udara yang menyebabkan terjadinya gelombang kejut yang tiba-tiba dan kuat. Gelombang kejut tersebut dapat menyebabkan ruptur membran timpani, kontusio organ, pneumothorax, serta kemungkinan multipel trauma yang dapat terjadi pada cervical, ekstremitas, dan perdarahan organ internal.[4,8-10]

Referensi

1. Shipman J, Carver B, Painter K, et al. The Dangerous Life of a Storm Chaser: A Lightning Strike Injury Causing Serious Injury. Journal of Investigative Medicine High. 2020;8:1-6 DOI: 10.1177/2324709620925566
2. Blumenthal, R. Injuries and deaths from lightning. J Clin Pathol. 2021;74:279–284. doi:10.1136/jclinpath-2020-206492
3. Patankar AR, Patil S, Chandrakar S. Lightning Injury with Multi-System Involvement. Case Rep Acute Med. 2020;3:56–62. DOI: 10.1159/000509456
4. Cooper M A. Lightning Injuries Treatment & Management. 2017.Available from : https://emedicine.medscape.com/article/770642-treatment#d12
5. Jensen JD, Thurman J, Vincent AL. Lightning Injuries. 2021. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441920/
6. Pfortmueller C, Yikun Y, Haberkern M, et al.Injuries, Sequelae, and Treatment of Lightning-Induced Injuries: 10 Years of Experience at a Swiss Trauma Center. Emergency Medicine International..2012;0:1-6 doi:10.1155/2012/167698
8. Pradhan E, Khatri A, Ahmed AA, et al. Lightning Injury to Eye: Brief Review of the Literature and Case Series. Clinical Ophthalmology 2020;14:597–607.
9. Scantling D, Frank B, Pontell ME. Inducing Therapeutic Hypothermia in Cardiac Arrest Caused by Lightning Strike. Wilderness & Environmental Disease. 2016;27:401–404
10. Apanga PA, Azumah JA, Yiranbon JB. A rare manifestation of burns after lightning strike in rural Ghana: a case report. Journal of Medical Case Reports. 2017;11(200):1-4 DOI 10.1186/s13256-017-1378-0

Pendahuluan Cedera Petir
Etiologi Cedera Petir

Artikel Terkait

  • Penanganan Awal pada Cedera Tersambar Petir
    Penanganan Awal pada Cedera Tersambar Petir
  • Tampilan Klinis dan Manajemen Lichtenberg Figure
    Tampilan Klinis dan Manajemen Lichtenberg Figure
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
4 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.