Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Down Syndrome general_alomedika 2024-04-30T12:02:36+07:00 2024-04-30T12:02:36+07:00
Down Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Down Syndrome

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Etiologi Down syndrome adalah adanya kromosom ekstra pada pasangan kromosom ke 21, (trisomi 21). Umumnya orang normal memiliki 46 kromosom, tetapi pengidap Down syndrome memiliki 47 kromosom. Faktor risiko Down syndrome adalah usia ibu yang lebih tua pada saat hamil.[1-3,10,15]

Trisomi 21 Non-disjunction

Trisomi 21 disebabkan karena salinan ekstra kromosom 21 berasal dari kegagalan pembelahan sel, yang dikenal sebagai non-disjunction, pada saat meiosis selama gametogenesis induk. Kegagalan lebih sering terjadi saat  oogenesis daripada spermatogenesis. Adanya faktor risiko dan lamanya periode pematangan sel memberikan kesempatan terjadinya gangguan genetik dan lingkungan terakumulasi dalam oosit, yang meningkatkan risiko non-disjunction beberapa kali lipat.[10,15]

Translokasi

Translokasi disebabkan karena materi genetik dari kromosom 21 menjadi melekat pada kromosom lain, menghasilkan 46 kromosom, dengan 1 kromosom memiliki materi tambahan dari kromosom 21 yang melekat. Translokasi dapat terjadi secara de novo (baru) atau diturunkan oleh salah satu orang tua.[2,3,10,15]

Mosaik

Mosaik dapat terjadi melalui 2 cara, yakni kehilangan satu kromosom dan duplikasi. Pada cara yang pertama, satu atau lebih garis sel kehilangan salah satu kromosom 21 saat pembelahan dan sebagai akibatnya dua garis sel ditemukan dimana satu dengan trisomi bebas dan yang lain dengan kariotipe normal. Cara kedua, yakni dikarenakan duplikasi kromosom 21, menyebabkan bertambahnya gen pada kromosom 21. Meski demikian, duplikasi kromosom 21 sangat jarang terjadi.[2,3,10,15]

Faktor Risiko

Faktor risiko Down syndrome dibagi menjadi faktor risiko internal dan eksternal. Faktor risiko internal meliputi usia orang tua, penyakit pada ibu, status nutrisi ibu, pewarisan genetik dari orang tua, dan riwayat kelahiran Down syndrome sebelumnya. Sementara itu, faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan dan status sosioekonomi.[8,10]

Usia Orang Tua

Semakin tua usia ibu pada saat hamil semakin bertambah probabilitas mempunyai anak dengan Down syndrome. Perubahan hormon dan penuaan sel telur seiring bertambahnya usia dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya non-disjunction. Usia ayah juga berpengaruh terhadap kualitas sperma, seiring bertambahnya usia pria juga mengalami penuaan sel spermatozoa.[8,10]

Genetik Turunan Orangtua

Sekitar 4% Down syndrome diwariskan dari orang tua. Jika ayah adalah gen pembawa (karier), risiko Down syndrome sekitar 3%. Jika ibu adalah gen pembawa (karier), risiko Down syndrome antara 10-15%.[7,8]

Riwayat Melahirkan Down Syndrome Sebelumnya

Ibu yang pernah melahirkan Down syndrome sebelumnya memiliki risiko 1% untuk melahirkan bayi dengan Down syndrome kembali.[8]

Status Nutrisi Ibu

Status nutrisi ibu berkaitan dengan asam folat. Ibu hamil yang mengalami defisiensi asam folat dapat melahirkan bayi dengan Down syndrome. Kekurangan asam folat menyebabkan penurunan metabolisme asam folat yang berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik untuk membentuk kromosom.[8,16]

Penyakit pada Ibu

Virus rubela yang berinteraksi dengan protein sel inang dalam tubuh ibu hamil menghasilkan efek teratogenik yang dapat berpengaruh pada saat embriogenesis. Adanya mutasi gen dapat menyebabkan perubahan jumlah ataupun struktur kromosom.[8,17]

Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan yang sangat berpengaruh pada awal kehamilan dan peningkatan insidensi Down syndrome adalah polusi udara, merokok, dan radiasi. Paparan tersebut dapat mempengaruhi metilisasi DNA yang berimbas pada kegagalan pembelahan sel pada Down syndrome.[8,10]

Sosioekonomi

Sosioekonomi menurut data epidemiologi berdampak insidensi Down syndrome. Hal ini dikaitkan dengan nutrisi yang tidak memadai, kondisi permukiman yang tidak sehat, paparan kimia ataupun zat toksin di lingkungan, serta kekerasan dalam rumah tangga yang berdampak pada kesehatan mental ibu selama kehamilan.[8,10,18-21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani

Referensi

1. Akhtar F, Bokhari SRA. Down syndrome . [Updated 2021 Dec 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526016/
2. Antonarakis SE, Skotko BG, Rafii MS, Strydom A, Pape SE, Bianchi DW, Sherman SL, Reeves RH. Down syndrome . Nat Rev Dis Primers. 2020 Feb 6;6(1):9. doi: 10.1038/s41572-019-0143-7. PMID: 32029743; PMCID: PMC8428796.
3. Mundakel GT. Down syndrome . Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/943216-overview
7. CDC. Facts about Down syndrome . National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities, Centers for Disease Control and Prevention. 2021. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome.html
8. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Down syndrome. 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-down-syndrom-2019-1.pdf
10. Irwanto, Wicaksono H., Ariefa A., Samosir SM. A-Z Down syndrome . Airlangga University Press. 2019. https://repository.unair.ac.id/89288/3/A-Z%20Sindrom%20Down_compressed.pdf
15. Pal U, Halder P, Ray A, Sarkar S, Datta S, Ghosh P, et al.The etiology of Down syndrome : Maternal MCM9 polymorphisms increase risk of reduced recombination and non-disjunction of chromosome 21 during meiosis I within oocyte. PLoS Genet, 2021. 17(3): e1009462. https://doi.org/10.1371/journal.pgen.1009462
16. Mahajan A, Sapehia D, Thakur S, et al. Effect of imbalance in folate and vitamin B12 in maternal/parental diet on global methylation and regulatory miRNAs. Sci Rep, 2019. 9, 17602. https://doi.org/10.1038/s41598-019-54070-9
17. George S, Viswanathan R, Sapkal GN. Molecular aspects of the teratogenesis of rubella virus. Biol Res, 2019. 52, 47. https://doi.org/10.1186/s40659-019-0254-3
18. Durkin MS, Yeargin-Allsopp M. Socioeconomic Status and Pediatric Neurologic Disorders: Current Evidence. Seminars in pediatric neurology, 2018. 27, 16–25. https://doi.org/10.1016/j.spen.2018.03.003
19. Fucà E, Costanzo F, Ursumando L, Vicari S. Parenting Stress in Mothers of Children and Adolescents with Down syndrome . Journal of Clinical Medicine. 2022; 11(5):1188. https://doi.org/10.3390/jcm11051188
20. Kimmel H. Improving healthy nutrition behavior in low socioeconomic pregnant women through dietitians. Wageningen University & Research. 2020. https://edepot.wur.nl/535214
21. Johnson NM, Hoffmann AR, Behlen JC, Lau C, Pendleton D, Harvey N, Shore R, Li Y, Chen J, Tian Y, Zhang R. Air pollution and children's health-a review of adverse effects associated with prenatal exposure from fine to ultrafine particulate matter. Environ Health Prev Med. 2021 Jul 12;26(1):72. doi: 10.1186/s12199-021-00995-5. PMID: 34253165; PMCID: PMC8274666.

Patofisiologi Down Syndrome
Epidemiologi Down Syndrome

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.