Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Varises general_alomedika 2022-07-14T09:17:23+07:00 2022-07-14T09:17:23+07:00
Varises
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Varises

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Diagnosis varises ditegakkan berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan fisik dimana terdapat gejala pelebaran pembuluh darah vena, telangiektasis, bengkak pada pergelangan kaki tungkai yang terkena serta hiperpigmentasi kulit.

Diagnosis perlu didukung dengan pemeriksaan penunjang berupa venografi kontras, magnetic resonance venography, dan color-flow duplex ultrasonography.

Anamnesis

Gejala varises yang biasa muncul umumnya adalah masalah kosmetik yaitu pelebaran pembuluh darah vena, disertai dengan spider veins atau telangiektasia. Keluhan lain yang mungkin muncul adalah edema pada pergelangan kaki tungkai yang terkena dan warna kulit yang berubah menjadi hiperpigmentasi.

Selain keluhan kosmetik, pasien juga sering sekali datang dengan keluhan komplikasi yang ditimbulkan varises yaitu rasa nyeri pada tungkai dan terasa berdenyut terutama pada malam hari, dermatitis akibat stasis vena, serta penyembuhan luka yang lama.[1,5,9]

Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi dapat ditemukan pelebaran vena yang disertai dengan ulkus, telangiektasis, bercak bekas luka yang memutih dan tidak teratur pada pergelangan kaki atau yang disebut atrophie blanche, mikosis interdigital, dermatitis stasis, flat angiomata, dan jaringan parut pada bekas luka.[1]

Diagnosis Banding

Gejala dan tanda yang dikeluhkan oleh pasien yang mengalami varises sering sekali menyerupai selulitis, dermatitis stasis, dan gangguan herediter Osler Weber Rendu atau telangiektasi hemoragik.[1]

Selulitis

Pada pasien selulitis akan ditemukan tanda peradangan seperti eritema, panas pada perabaan, nyeri tekan, dan demam yang mana tidak ditemukan pada varises. Saat dilakukan pemeriksaan darah rutin akan tampak leukositosis.

Dermatitis Stasis

Pada dermatitis stasis akan tampak adanya gejala inflamasi pada kulit yang jelas akibat stasis cairan. Gejala seringkali muncul pada pergelangan kaki karena penyakit ini dipengaruhi oleh gravitasi.

Osler Weber Rendu Syndrome

Gangguan herediter Osler Weber Rendu adalah penyakit autosomal dominan yang langka. Pada penyakit ini akan tampak kecenderungan pasien mengalami perdarahan spontan. Gejala akan timbul sejak pasien masih kecil, berbeda dengan varises yang cenderung timbul di usia lanjut.

Pemeriksaan Penunjang

Penegakan diagnosis varises melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik akan semakin akurat dengan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya yaitu:

Venografi Kontras

Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan karena bersifat invasif dan meningkatkan risiko contrast-induced deep vein thrombosis. Namun, pemeriksaan ini masih bermanfaat pada kasus-kasus yang atipikal.

Pada pemeriksaan ini, kateter intravena dimasukkan ke vena dorsalis pedis, kemudian kontras disuntikkan, dan setiap segmen vena diamati. Venografi kontras dapat bermanfaat terutama pada pasien dengan obstruksi vena dalam, post thrombotic syndrome, dan apabila direncanakan operasi endovena atau operasi terbuka.[1,10]

Magnetic Resonance Venography

Magnetic resonance venography memiliki nilai sensitivitas dan spesifitas yang paling tinggi untuk gangguan yang melibatkan pembuluh darah vena superfisial dan pembuluh darah vena dalam karena dengan pemeriksaan ini dapat mendeteksi gangguan nonvaskuler lainnya yang mengakibatkan berbagai keluhan seperti nyeri dan pembengkakan tungkai yang sering disebabkan oleh insufisiensi dan obstruksi vena.[1]

Venous Duplex Ultrasound

Saat ini, pemeriksaan venous duplex ultrasound rutin dilakukan serta menjadi modalitas standar dalam mendiagnosa serta merencanakan terapi pada kasus sindrom insufisiensi vena termasuk varises.

Venous duplex ultrasound adalah modalitas radiologi yang menggabungkan ultrasonografi dua dimensi yang konvensional dan pemeriksaan doppler yang untuk evaluasi aliran darah. Setelah gambaran anatomi vena ditemukan melalui pemeriksaan ultrasonografi, dilakukan pemeriksaan aliran darah dengan menggunakan doppler.[1]

Pemeriksaan venous duplex ultrasound dapat memperlihatkan gambaran vena dengan jelas yaitu hambatan akibat adanya bekuan darah atau gangguan fungsi lainnya. Pada awalnya pemeriksaan ini digunakan untuk pemeriksaan insufisiensi vena dalam dan keterlibatan sapheno popliteal junction.[5,1]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Robert, Weiss. Varicose Veins and Spider Veins Medication. Medscape. 2020.
5. Kartika, Ronald Winardi. Gangguan Vena Menahun. CDK-224. 2015. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1051
9. Mallick R, Raju A, Campbell C, Carlton R, Wright D, Boswell K, Eaddy M. Treatment Patterns and Outcomes in Patients with Varicose Veins. Am Health Drug Benefits. 2016 Nov;9(8):455-465. PMID: 28465773; PMCID: PMC5394556.
10. Gloviczki P, Comerota AJ, Dalsing M C, et al. The care of patients with varicose veins and associated chronic venous diseases: Clinical practice guidelines of the Society for Vascular Surgery and the American Venous Forum. Journal of Vascular Surgery, 2011. 53(5), 2S–48S. doi:10.1016/j.jvs.2011.01.079

Epidemiologi Varises
Penatalaksanaan Varises

Artikel Terkait

  • Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah
    Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah
Diskusi Terkait
Anonymous
26 September 2022
Pasien wanita usia 45 tahun dengan bengkak pada ankle kanan dan kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin dok mau bertanya tentang wanita usia 45 th datang ke FKTP dengan keluhan bengkak pada ankle kaki kanan dan kiri, tepatnya di bawah mata kaki.Bengkak di...
dr.Niko Azhari Hidayat SpBTKV SubspVE(K)
05 Mei 2022
Makna Lebaran ternyata… (cont.Lebaran Tanpa Varises)
Oleh: dr.Niko Azhari Hidayat SpBTKV SubspVE(K)
1 Balasan
Beberapa kegiatan yang dilakukan disaat Lebaran, bersalam2salaman, sungkem, menyetir perjalanan jauh dsb. Menyebabkan stasisitas pembuluh vena kaki, sehingga...
Anonymous
09 November 2021
Pemberian Flavonoid untuk varises dan hemoroid - Bedah Vaskular Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Teguh SpB sub BVE. Manfaat flovonoid untuk hemoroid apakah bisa untuk varises vaginal? terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.