Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah

Oleh :
dr. Reren Ramanda

Efikasi flavonoid sebagai terapi varises tungkai bawah (varicose vein) sudah diteliti sejak lama. Flavonoid dipercaya dapat mengurangi reaksi inflamasi yang ditimbulkan akibat hipertensi vena, sirkulasi yang stasis dan shear stress.[1,2]

Varises atau Varicose vein tungkai bawah merupakan penyakit insufisiensi vena kronik (CVI) yang pada sebagian orang tidak dapat dihindarkan akibat faktor risiko seperti usia lanjut, kelebihan berat badan maupun riwayat pada keluarga. Terapi standar pada varicose vein tungkai bawah adalah pemberian kompresi dengan perban dan stockings serta terapi pembedahan varicose veins. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan terapi konvensional tersebut tidak efektif, contohnya pada terapi ulkus vena tungkai bawah.[3,4]

Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah-min

Flavonoid adalah zat alami yang sering ditemukan pada buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, bunga, kulit kayu, akar, teh dan anggur. Isolasi dari zat alami ini mempunyai beberapa efek yang menguntungkan, salah satunya sebagai venoactive drug. Venoactive drug muncul sebagai alternatif terapi konservatif pilihan yang menjanjikan bagi pasien dengan varicose vein. Flavonoid dalam bentuk micronized purified flavonoid fraction (MPFF) saat ini merupakan venoactive drug yang paling banyak diteliti serta diresepkan bagi pasien Varicose vein.[3,5]

Mekanisme Kerja Flavonoid

Micronized purified flavonoid fraction (MPFF) adalah venoactive drug berbahan dasar flavonoid yang mengandung 90% flavonoid dalam bentuk micronized diosmin dan 10% sisanya berupa flavonoid aktif lainnya seperti (diosmetin, hesperidin, linarin dan isorhoifolin). Studi membuktikan obat ini dapat meningkatkan tonus vena dan drainase limfatik, dan mengurangi hipermeabilitas kapiler dengan cara melindungi mikrosirkulasi dari proses inflamasi.[5,6]

Perbaikan tonus vena menurut beberapa studi disebabkan oleh efek diosmin yang secara langsung meningkatkan sympathetic-mediated venous contractility dan meningkatkan sensitivitas terhadap kalsium dan meningkatkan kontraktilitas vena karena memiliki sifat dose-dependent norepinephrine-induced contractility.[7]

Flavonoid dalam bentuk Micronized purified flavonoid dapat menurunkan hipermeabilitas kapiler. Permeabilitas kapiler diturunkan dengan cara menginhibisi aktivasi, migrasi dan adhesi leukosit (monosit atau neutrofil), yang akan menyebabkan berkurangnya pelepasan mediator inflamasi dan akhirnya akan berefek pada berkurangnya hipermeabilitas kapiler.[6,8]

Edema sebagai salah satu keluhan pada pasien varicose vein pada tungkai bawah berkurang secara signifikan dengan pemberian flavonoid. Mekanismenya adalah melalui drainase limfatik. Drainase limfatik berkurang akibat berkurangnya tekanan intra limfatik dan diameter kapiler limfatik dan meningkatkan jumlah kapiler limfatik fungsional.[6]

Berbagai studi acak terkontrol internasional juga memperlihatkan efek MPFF dalam memperbaiki perubahan kulit pasien varicose vein seperti stasis (gravitasional) dermatitis, dan dermatofibrosklerosis.[9]

MPFF memiliki mekanisme aksi yang komprehensif pada vena, limfatik dan mikrosirkulasi sehingga dapat menjadi terapi pilihan pada berbagai stadium penyakit dari fase awal hingga fase lanjutan terutama bila dikombinasikan dengan terapi konvensional seperti kompresi, skleroterapi, dan pembedahan bila diperlukan.[9]

Efikasi Pemberian Flavonoid Pada Varicose Vein

Berbagai studi telah dilakukan oleh para ahli mengenai efikasi pemberian flavonoid dalam bentuk micronized pada pasien varises. Studi dilakukan pada pasien dengan berbagai stadium serta mendapatkan hasil yang memuaskan bila dibandingkan dengan plasebo ataupun dengan manajemen terapi standar tanpa didampingi pemberian flavonoid.[6]

Pemberian MPFF pada pasien dengan varicose vein tungkai bawah terbukti efektif dan aman dalam memperbaiki gejala seperti nyeri, rasa berat pada tungkai, kelelahan,rasa bengkak pada tungkai, rasa ketat,keram, paresthesia,rasa terbakar, pruritus, dan functional discomfort.[5,10]

Efikasi Pada Flavonoid Pada Insufisiensi Vena Kronik Tungkai Bawah

Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian flavonoid dibanding plasebo secara signifikan dua kali lebih baik dalam mengurangi lingkar pergelangan kaki dan betis pasien yang telah mengalami insufisiensi vena kronik. Perubahan ini juga disertai dengan adanya perbaikan keluhan seperti functional discomfort, nocturnal cramps dan rasa berat pada tungkai, bengkak atau panas serta perbaikan kualitas hidup pasien. Sehingga akhirnya pembentukan varicose vein baru dapat dicegah[5,6,8]

Efikasi ini terlihat dengan pemberian MPFF 500 mg dua kali sehari selama 2 bulan. Selain itu perbaikan juga dinilai melalui plethysmographic parameters seperti kapasitansi vena, distensibilitas dan vein emptying time.[6]

Sebuah studi klinis oleh Souza et al. membandingkan pemberian MPFF dengan plasebo pada kelinci diberikan skleroterapi. Hasil dari penelitian ini membuktikan MPFF mencegah melebarnya diameter vena, menjaga densitas kapiler dan menurunkan sticky leukocytes.[11]

Efikasi pemberian flavonoid dengan dosis 2 tablet MPFF 500 mg perhari yang diberikan secara terus-menerus selama 6 – 12 bulan pada studi yang melibatkan 4527 pasien varicose vein dengan insufisiensi vena kronik  memperlihatkan perbaikan secara signifikan pada klasifikasi CEAP (Clinical signs, Etiology, Anatomical distribution, and Pathophysiological dysfunction). Kualitas hidup pasien meningkat secara signifikan berdasarkan penilaian dengan Chronic Venous Insufficiency Questionnaire global index scores.[6]

Efikasi Flavonoid Pada Ulkus Tungkai Bawah

Sebuah telaah klinis yang dilakukan oleh Lyseng et al. melaporkan pemberian MPFF dengan dosis 500 mg dua kali perhari ditambah manajemen standar (kompresi dan local therapy) selama 2 – 6 bulan pada sebuah studi terbukti lebih efektif dalam pengobatan ulkus vena tungkai bawah bila dibandingkan dengan manajemen standar tanpa pemberian flavonoid ataupun dengan penambahan plasebo pada ulkus yang berukuran diameter ≤10 cm.[6]

Flavonoid juga mempercepat proses penyembuhan ulkus vena pada tungkai bawah. Hal ini dapat dijelaskan melalui efek proteksi mikrosirkulasi melalui mekanisme penurunan hipermeabilitas kapiler.[8]

Efek Samping Flavonoid

Studi menunjukan MPFF aman digunakan pada pasien dengan insufisiensi vena kronik. Efek samping ringan yang ditemukan berupa nyeri perut dan abdomen, diare, gangguan kulit dan nyeri kepala. [1,5,6]

Sebuah laporan kasus menunjukan timbulnya adverse effect setelah pemberian MPFF. Di laporan kasus ini, menunjukan dua adverse effect seperti peningkatan serum creatine phosphokinase pada salah satu pasien dan peningkatan laktat dehidrogenase pada pasien lainnya. Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan apakah adverse effect ini benar merupakan efek samping dari MPFF atau tidak.[12]

Pedoman Tata Laksana Varicose Vein

Pedoman tata laksana yang dikeluarkan oleh American Family Physician (AAFP) maupun National Institute and Care Excellence (NICE) tidak menyebutkan obat venoaktif sebagai tata laksana konservatif pada varicose vein. Tata laksana konservatif asimtomatik varicose vein meliputi pemakaian alat kompresi eksternal, elevasi kaki dan penurunan berat badan. Terapi ini diberikan sebagai terapi awal pada pasien dengan varises. Maupun terapi lainnya seperti ablasi endotermal, laser endovenous, dan skleroterapi. Berbeda pada kasus simptomatik varises (nyeri kaki, edema, leg fatigue, CVI, masalah penampilan, hiperpigmentasi, perdarahan, ulkus vena dan thrombophlebitis), keadaan tersebut diindikasikan untuk terapi bedah seperti ligasi, phlebektomi atau stripping.[13,14]

Sampai saat ini, tidak ada terapi definitif untuk menatalaksana varicose vein. Pilihan perawatan di pengaruhi oleh gejala yang ditimbulkan, biaya, potensi komplikasi iatrogenik, ketersediaan sumber daya medis, asuransi pembayaran, kemampuan dokter serta ada atau tidaknya deep vein thrombosis.[13,14]

KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai penelitian, flavonoid terbukti aman serta efektif sebagai opsi terapi untuk varicose vein. Efek samping ditimbulkan ringan seperti diare, nyeri perut sampai gangguan dermatologi. Walau demikian, pedoman klinis yang ada belum memasukan flavonoid sebagai opsi terapi untuk varicose vein maupun insufisiensi vena kronik

Flavonoid dapat menjadi salah satu pilihan alternatif pada pasien dengan  varicose vein derajat apapun. Pemberiannya dapat disertai dengan terapi konservatif lainnya seperti penggunaan stoking maupun elevasi kaki. Namun pada penyakit yang sudah  lanjut, perlu disertai pula dengan skleroterapi pembedahan dan atau terapi kompresi. serta sebagai terapi alternatif ketika belum ada indikasi pembedahan atau tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan.

Referensi