Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sindrom Brugada general_alomedika 2024-02-19T11:56:24+07:00 2024-02-19T11:56:24+07:00
Sindrom Brugada
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sindrom Brugada

Oleh :
dr.Daniel Budiono Sp JP
Share To Social Media:

Epidemiologi sindrom Brugada dari berbagai data menunjukkan lebih sering ditemukan pada laki-laki, usia 40‒50 tahun, dan pada masyarakat di daerah Asia Tenggara.[1,2]

Global

Rerata prevalensi sindrom Brugada di seluruh dunia adalah 0,4%, dengan prevalensi paling tinggi di Asia (0,9%) dan paling rendah di Amerika Utara (0,2%). Sindrom Brugada paling sering ditemukan di Asia Tenggara, kemudian diikuti oleh Asia Tengah, Asia Timur, Eropa, dan Amerika Utara. Thailand merupakan negara dengan morbiditas sindrom Brugada paling tinggi, yaitu 15 kali lebih tinggi dibandingkan rerata prevalensi seluruh dunia.

Sindrom Brugada lebih sering ditemukan pada pria (0,9%) dari pada wanita (0,1%), dan sering terdiagnosis pada kelompok usia 40‒50 tahun. Serangan aritmia jarang ditemukan pada pasien anak atau lansia. Pasien sindrom Brugada berusia lanjut yang asimtomatik memiliki risiko kecil untuk mengalami serangan aritmia di kemudian hari.[1,2,9-11]

Indonesia

Belum ada data prevalensi kasus sindrom Brugada di Indonesia.

Mortalitas

Dua dari tiga pasien sindrom Brugada tidak memiliki gejala atau asimtomatik. Registry FINGER melaporkan 64% pasien sindrom Brugada di Prancis, Italia, Belanda, dan Jerman tidak menunjukkan gejala. Sementara, registry PRELUDE menemukan 79% pasien sindrom Brugada asimtomatik.[1,4,10]

Risiko terjadinya aritmia pada pasien asimtomatik berkisar 3,8% dalam 5 tahun, dan 4,6% dalam 15 tahun.  Insidensi aritmia yang mengancam nyawa pada pasien sindrom Brugada sebesar 13,5% per tahun pada pasien dengan riwayat henti jantung mendadak, 3,2% per tahun pada pasien dengan riwayat sinkop, dan 1% per tahun pada pasien asimptomatik. Insidensi ventricular fibrillation (VF) pada pasien sindrom Brugada terjadi pada rerata usia 41±15 tahun, terjadi biasanya pada saat pasien sedang beristirahat atau tidur. Hanya sebagian kecil pasien yang terdiagnosa sindrom Brugada memiliki riwayat henti jantung, yaitu 6% di Eropa dan 18% di Jepang.[1,4,10]

Referensi

1. Sieira J, Brugada P. Brugada Syndrome: Defining the Risk in Asymptomatic Patients. Arrhythmia & Electrophysiology Review:2016;5(3):164-9. DOI: 10.15420/aer.2016:22:3
2. Vutthikraivit W, Rattanawong P, Putthapiban P, et al. Worldwide prevalence of Brugada Syndrome: A Systematic Review and Meta-Analysis. Acta Cardiol Sin:2018;34:267-77. DOI: 10.6515/ACS.201805_34(3).20180302B
4. Priori SG, Lundqvist CB, Mazzanti A, et al. 2015 ESC Guidelines for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death. European Heart Journal: 2015;36:2793-867.
9. Takagi M, Shiojima I. Risk stratification in Brugada syndrome. Int J Heart Rhythm 2018;3:41-8.
10. Antzelevitch C, Yan GX, Ackerman MJ. J-Wave syndromes expert consensus conference report: Emerging concepts and gaps in knowledge. European Heart Journal: 2017; 19: 665-94.
11. Milman A. Age of First Arrhythmic Event in Brugada Syndrome. Circ Arrhythm Electrophysiol. 2017;10:e005222. DOI: 10.1161/CIRCEP.117.005222

Etiologi Sindrom Brugada
Diagnosis Sindrom Brugada

Artikel Terkait

  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
Diskusi Terkait
dr. Riko Saputra
Dibalas 05 Maret 2019, 15:54
Bagaimana tatalaksana brugada syndrome?
Oleh: dr. Riko Saputra
7 Balasan
Alo dokter, mohon konsultasi jika menemukan pasien dengan brugada syndrome, tatalaksana apa yang harus diberikan?
dr. Willy
Dibalas 14 April 2018, 14:22
Perubahan EKG pada Pasien Pielonefritis
Oleh: dr. Willy
2 Balasan
Dear TS, Saat ini saya sedang menangani seorang pasien wanita 42 tahun, yang mengeluh demam dan berdebar-debar. OS terdiagnosa pielonefritis dan sedang...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.