Edukasi dan Promosi Kesehatan Ulkus Peptikum
Edukasi yang dapat dilakukan untuk mencegah ulkus peptikum di antaranya adalah edukasi diet, manajemen stres, dan modifikasi gaya hidup.
Edukasi Pasien
Karena infeksi H.pylori adalah penyebab tersering dari ulkus peptikum, maka pencegahan infeksi menjadi unsur yang penting. Nutrisi merupakan aspek yang juga harus diperhatikan untuk menciptakan suasana yang baik bagi lambung.
Pencegahan Infeksi
Upaya pencegahan infeksi H. pylori dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tubuh, mencegah penularan dengan penggunaan alat makan bersamaan, dan cuci tangan yang bersih. Kebersihan merupakan faktor penting dalam transmisi H. pylori.
Pola Makan
Jenis makanan yang harus dihindari adalah makanan yang pedas, asam, tinggi kafein, minuman berkarbonasi, dan makanan tinggi lemak. Jenis makanan ini dapat menstimulasi produksi asam lambung.
Penting untuk diingatkan kepada pasien untuk makan tepat waktu minimal 3 kali sehari. Pola makan yang teratur membentuk pola produksi asam lambung yang lebih teratur. Hal ini dapat mencegah terjadinya gastritis dan ulkus peptikum.
Pada pasien yang sudah mengalami ulkus peptikum, frekuensi makan dapat ditingkatkan dengan jumlah yang kecil-kecil setiap kali makan.
Omega 3 Polyunsaturated Fatty Acid
Omega 3 polyunsaturated fatty acid (n3-PUFA) merupakan komponen yang terkandung dalam minyak yang didapat dari berbagai jenis ikan, sayuran, dan sumber tanaman lain. Penelitian mengindikasikan bahwa n-3 PUFA memiliki efek antiradang, antioksidan, dan antimikrobial terhadap H. pylori.
Gaya Hidup
Pasien dengan ulkus peptikum disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti menghindari stres, dan tidak berbaring setelah makan. Gaya hidup sehat juga dapat mencegah pasien dari berbagai penyakit, seperti arthritis dan gangguan kardiovaskular, yang dapat memaparkan pasien pada konsumsi obat yang meningkatkan risiko ulkus peptikum (misalnya aspirin dan NSAID). [21-23]