Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Prolaps Rektum general_alomedika 2020-01-08T11:06:29+07:00 2020-01-08T11:06:29+07:00
Prolaps Rektum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Prolaps Rektum

Oleh :
dr. Georgia Nadia
Share To Social Media:

Patofisiologi prolaps rektum adalah jaringan ikat pada mukosa rektum yang mengendur disertai sistem saraf dan otot pelvis yang melemah, serta tonus sfingter yang menurun. Kerja otot dan sfingter yang mengalami kemunduran tersebut menyebabkan gerakan rektum menjadi tidak terkoordinasi, pada kondisi kronis bisa mengakibatkan rektum jatuh ke bawah keluar dari lubang anus. [3,4]

Selain itu, ada pula beberapa teori yang menjelaskan terjadinya prolaps rektum. Teori yang pertama adalah prolaps rektum terjadi akibat sliding hernia melalui defek pada fascia pelvis. Teori yang kedua menjelaskan prolaps rektum dimulai dari intususepsi internal sirkumferensial rektum sebesar 6-8 cm proksimal menuju ke kanalis analis. [3,4]

Pada keadaan normal, sistem saraf, otot, sfingter, dan jaringan ikat pada pelvis bekerja secara sinergis ketika seseorang berubah posisi, mengejan, atau batuk. Pada keadaan defekasi atau mengejan, terjadi gerakan volunter yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal disertai dengan kontraksi otot-otot pelvis. Pada saat yang sama, sfingter akan berelaksasi dan jaringan ikat akan mengendur supaya feses dapat turun dari rektum ke anus. [3,4] Peningkatan tekanan intraabdominal yang terjadi akibat asites, masa intraperitoneal, obstipasi, organomegali, dan batuk kronis juga dapat mempengaruhi pembentukan hernia inguinalis.

Referensi

3 T. Patcharatrakul and S. S. C. Rao. Update on The Pathophysiology and Management of Anorectal Disorders, Gut Liver. 2018. 12: 375–384.
4 Jan Rakinic. Rectal Prolapse. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/2026460-overview#a3.

Pendahuluan Prolaps Rektum
Etiologi Prolaps Rektum
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
26 Maret 2021
Tatalaksana Non Bedah pada Prolaps Rekti - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dr. Sonny, Sp. B, izin bertanya dokter.Seorang lansia laki laki berusia 62 tahun telah didiagnosis dengan Prolaps rekti oleh dokter bedah setempat. Sudah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.