Edukasi dan Promosi Kesehatan Divertikulitis
Aspek edukasi dan promosi kesehatan yang penting diperhatikan pada pasien dengan divertikulitis mencakup diagnosis, pilihan terapi, risiko kekambuhan, dan kolonoskopi lanjutan pasca serangan akut.
Edukasi Pasien
Pasien perlu mengetahui bahwa diagnosis divertikulitis yang ia alami ditegakkan berdasarkan gejala, identifikasi faktor risiko, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan secara sistematis.
Dokter perlu menjelaskan bahwa kendati penyakit disertai suatu komplikasi berupa abses, langkah pembedahan usus mungkin belum perlu dilakukan dengan cepat dan perlu mempertimbangkan risiko dan manfaat yang akan dialami pasien. Bila pasien ingin mengetahui lebih lanjut tentang pilihan pembedahan yang mungkin ia jalani, informasi yang diberikan tak hanya mencakup manfaat dan metode pembedahan yang akan ia jalani tapi juga mencakup adanya risiko nyeri persisten pasca operasi dan komplikasi pembedahan yang mungkin dialami oleh 10-20% pasien. [24]
Kolonoskopi Lanjutan Pasca Serangan Divertikulitis Akut
Kolonoskopi lanjutan pasca resolusi serangan divertikulitis akut memiliki peran dalam mengonfirmasi ada atau tidaknya suatu kanker kolorektal yang sebelumnya tidak terdiagnosis maupun untuk menyingkirkan penyakit usus lainnya. [64]
Kolonoskopi sebaiknya dilakukan pada interval 6-8 minggu pasca resolusi divertikulitis akut untuk mencegah kemungkinan komplikasi berupa perforasi, nyeri hebat, maupun stenosis akibat peradangan yang belum selesai. [65,66]
Diet Tinggi Serat
Diet tinggi serat dilaporkan mampu menurunkan insidensi divertikulitis dan komplikasinya. Sebuah studi di Inggris melaporkan bahwa diet tinggi serat berkaitan dengan penurunan risiko rawat inap dan kematian terkait divertikulitis.
Selain itu, umumnya pasien dengan divertikulitis juga disarankan untuk menghindari konsumsi kacang-kacangan. [67]