Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Tinea Fasialis general_alomedika 2023-04-06T09:01:38+07:00 2023-04-06T09:01:38+07:00
Tinea Fasialis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Tinea Fasialis

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Patofisiologi tinea fasialis melibatkan infeksi dermatofita yang penularannya dapat terjadi melalui orang ke orang, hewan ke orang, atau benda-benda sekitar.

Berdasarkan asal penularannya, dermatofita dibagi menjadi dermatofita antropofilik, zoofilik, dan geofilik. Patogen yang paling sering menyebabkan infeksi pada tinea fasialis adalah dermatofita zoofilik. Spora penyebab tinea fasialis sering ditemukan dalam isolat yang berasal dari hewan seperti marmut atau rubah.[4,6]

Infeksi Dermatofita

Kemampuan dermatofita untuk menempel pada inang bergantung pada mekanisme patogen, lingkungan, dan inang. Infeksi dapat terjadi ketika terjadi deposit artopsora atau hifa yang viable di permukaan jaringan inang. Kondisi lingkungan akan mempengaruhi penetrasi dermatofita. Respon inang yang diidentifikasi adalah reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang memediasi respon sel-T. Antibodi yang terbentuk tidak terlalu protektif. Mekanisme imunologis dan nonimunologis inang akan berpengaruh terhadap perlawanan terhadap dermatofita. Ketika terjadi infeksi, dermatofita akan tumbuh pada stratum korneum dan terus menginvasi ke arah yang lebih dalam dan menginvasi keratin.[7]

Antigen utama dermatofita yang telah ditemukan adalah Tri r 2 dan Tri r 4. Pada lesi yang aktif, dermatofita akan terus tumbuh pada keratin dan menyebabkan kerusakan jaringan hingga menyebabkan inflamasi. Saat mulai memasuki jaringan, dermatofita yang memiliki sifat keratinofilik akan melepaskan beberapa enzim termasuk keratinase, sehingga memungkinkan dermatofita untuk menginvasi stratum korneum dari epidermis.

Infeksi yang disebabkan oleh dermatofita zoofilik berhubungan dengan reaksi inflamasi yang lebih berat dibanding infeksi yang disebabkan oleh dermatofita antropofilik. Saat timbul reaksi inflamasi, rasa gatal muncul. Inflamasi dimulai dengan adanya eritema berbentuk cincin dengan skuama. Seiring dengan berjalannya waktu, lesi akan menyebar ke jaringan sekitar dan inflamasi pada bagian tengah akan berkurang, terkadang meninggalkan pigmentasi, sehingga membentuk gambaran central healing. Jika dermatofita mencapai folikel rambut, lesi dapat memberi gambaran papul folikular.[1,6,8]

Referensi

1. Schwartz R. Tinea Faciei: Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1118316-overview
4. Nenoff P, Krüger C, Ginter‐Hanselmayer G, Tietz HJ. Mycology–an update. Part 1: Dermatomycoses: causative agents, epidemiology and pathogenesis. JDDG: Journal der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft. 2014 Mar;12(3):188-210.
6. White TC, Findley K, Dawson TL, Scheynius A, Boekhout T, Cuomo CA, Xu J, Saunders CW. Fungi on the skin: dermatophytes and Malassezia. Cold spring harbor perspectives in medicine. 2014 Aug 1;4(8):a019802.
7. Tainwala R, Sharma YK. Pathogenesis of dermatophytoses. Indian Journal of dermatology. 2011 May;56(3):259.
8. Mochizuki T, Tsuboi R, Iozumi K, Ishizaki S, Ushigami T, Ogawa Y, Kaneko T, Kawai M, Kitami Y, Kusuhara M, Kono T. Guidelines for the management of dermatomycosis (2019). The Journal of dermatology. 2020 Sep 25.

Pendahuluan Tinea Fasialis
Etiologi Tinea Fasialis

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 September 2024, 07:38
Pasien dengan suspek tinea fasialis yang tidak membaik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mempunyai px datang awalnya dengan gambaran lesi papul hiperemis membentuk seperti melingkar dan kulit di tengahnya normal (seperti central...
Anonymous
Dibalas 23 Maret 2023, 11:39
Ruam pada pipi bayi usia 4 bulan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alodok, by. Laki laki usia 4 bulan dtang dgn keluhan ruam pada pipi sejak 5 hari, dikatakan awalnya merah seperti digigit nyamuk namun tak kunjung hilang,...
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2022, 17:11
Bayi usia 4 bulan dengan bercak kemerahan di wajah sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya ingin berdiskusi dok. Saya dapat pasien usia 4 bulan dengan keluhan bercak kemerahan di pipi kiri dan kanan dengan tepi aktif dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.