Edukasi dan Promosi Kesehatan Stretch Mark
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai stretch mark atau striae distensae perlu menekankan bahwa kondisi ini bersifat jinak, sering terjadi, dan tidak mengancam kesehatan fisik meskipun berdampak pada aspek estetika. Promosi kesehatan difokuskan pada pencegahan dengan menjaga berat badan ideal, hidrasi kulit yang baik, serta menghindari penggunaan kortikosteroid jangka panjang tanpa indikasi medis. [1,4,11]
Edukasi Pasien
Jelaskan pada pasien bahwa stretch mark adalah kondisi yang bersifat jinak, umum terjadi, dan tidak menimbulkan risiko medis serius. Penekanan perlu diberikan bahwa stretch mark merupakan perubahan permanen pada kulit akibat peregangan dan faktor hormonal, namun dapat diperbaiki tampilannya melalui berbagai pilihan terapi. Hal ini membantu pasien menerima kondisinya sekaligus mencegah ekspektasi tidak realistis terhadap terapi.
Selain itu, pasien perlu diberi informasi mengenai faktor risiko yang dapat memperburuk atau memicu timbulnya striae, seperti kenaikan berat badan berlebih, kehamilan, pertumbuhan cepat pada masa pubertas, serta penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat, hidrasi kulit, serta pengendalian berat badan.
Tidak kalah penting, aspek psikologis juga harus disampaikan dalam edukasi pasien. Adanya stretch mark dapat menurunkan kepercayaan diri, sehingga dukungan emosional, konseling, dan reassurance pasien diperlukan.
Pada kasus stretch mark yang berkaitan dengan kondisi lain, seperti sindrom Marfan atau sindrom Cushing, dokter juga perlu mengedukasi pasien tentang penyakit tersebut.[4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Banyak produk topikal di pasaran diklaim dapat mencegah munculnya stretch mark, terutama pada ibu hamil. Namun, bukti efikasi produk-produk tersebut sebenarnya masih terbatas. Salah satu cara mencegah stretch mark adalah dengan menghindari faktor risiko, seperti kenaikan atau penurunan berat badan drastis.[1,11]
Pencegahan stretch mark umumnya dibahas dalam konteks kehamilan karena ada frekuensi kejadian yang tinggi pada ibu hamil. Meskipun pada praktiknya banyak ibu hamil yang menggunakan berbagai agen topikal untuk mencegah stretch mark, belum ada data pasti yang membuktikan efikasi produk-produk tersebut untuk mencegah stretch mark pada kehamilan.[4]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha