Patofisiologi Neurodermatitis
Patofisiologi neurodermatitis sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Neurodermatitis lebih sering ditemukan pada area kulit yang sering digaruk.
Pencetus Neurodermatitis
Lesi primer pada neurodermatitis terjadi akibat garukan berulang karena gatal nonorganik yang dicetuskan kebiasaan atau sebagai respons terhadap ansietas atau stress. Selain itu, beberapa pencetus gatal lainnya berupa kulit kering, panas, keringat, depresi, dan kelainan obsesif-kompulsif. Beberapa penyakit, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, liken planus, dermatitis statis, psoriasis, dan infeksi jamur juga dapat menjadi prekursor neurodermatitis.[1-4]
Peranan Sistem Saraf
Neurodermatitis diduga berhubungan dengan gangguan pada jaringan neural sentral dan perifer yang mempengaruhi persepsi gatal. Kelainan skin barrier atau faktor lingkungan akan menyebabkan stimulasi dari ujung saraf sensorik yang kemudian disambungkan ke sistem saraf pusat melalui serabut saraf nonmyelinasi tipe C, sehingga menimbulkan sensasi gatal. Garukan secara terus menerus menyebabkan inflamasi dan semakin merusak skin barrier, menyebabkan siklus yang sama, menimbulkan gatal dan garukan kembali. Beberapa studi menemukan hubungan antara kerusakan sistem saraf perifer, seperti radikulopati dan neuropati, dengan terjadinya neurodermatitis.[1-4]