Epidemiologi Moluskum Kontagiosum
Data epidemiologi moluskum kontagiosum secara nasional di Indonesia belum tersedia. Secara global, moluskum kontagiosum dilaporkan lebih sering terjadi pada anak.
Global
Secara umum, angka insidensi pada anak adalah 12-14 per 1000 orang setiap tahunnya. Infeksi moluskum kontagiosum paling banyak terjadi pada anak usia 2-9 tahun dan dewasa muda. Data menunjukkan infeksi moluskum terjadi pada 7% anak imunokompeten, dan diperkirakan lebih tinggi pada anak yang tinggal di iklim tropis.
Pada penderita HIV, prevalensi penyakit diperkirakan sebesar 18%. Angka prevalensi moluskum kontagiosum dijumpai lebih besar seiring dengan penurunan CD4, bahkan dapat mencapai 33% pada pasien dengan CD4 kurang dari 100/ml. [3,7,8]
Etnis Kaukasia dilaporkan lebih rentan terkena moluskum kontagiosum. Di Inggris, laki-laki dilaporkan dua kali lebih banyak terkena moluskum kontagiosum. Infeksi kulit ini banyak dijumpai di Papua Nugini, Fiji, dan beberapa negara di Afrika. [3]
Indonesia
Hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan epidemiologi moluskum kontagiosum secara nasional di Indonesia. Penelitian yang dilakukan di Poli Kulit dan Kelamin RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou, Manado pada Januari 2013-Desember 2015 melaporkan moluskum kontagiosum ditemukan pada 1,66% dari total kunjungan poli kulit selama kurun waktu tersebut. Predileksi penderita paling banyak berusia 5-14 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar mengalami moluskum pada daerah fasial, thoraks, serta ekstremitas inferior dan inferior. [9]