Diagnosis Moluskum Kontagiosum
Diagnosis moluskum kontagiosum dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan apabila terdapat keraguan atau temuan klinis yang tidak jelas. [1,3]
Anamnesis
Keluhan utama pasien moluskum kontagiosum biasanya adalah munculnya benjolan atau papul yang berjumlah kurang dari 20 pada kulit. Jumlah lesi dapat ditemukan lebih banyak pada penderita imunokompromais. Benjolan atau papul tidak menimbulkan gejala lokal maupun sistemik sehingga pasien biasanya datang hanya dengan alasan kosmetik. Namun beberapa pasien juga dapat mengeluhkan rasa gatal atau kemerahan yang timbul di daerah sekitar lesi. [1-3]
Anamnesis penderita juga perlu menggali riwayat imunitas pasien atau kemungkinan kondisi imunokompromais. Pada penderita anak-anak perlu ditanyakan mengenai sumber penularan atau paparan yang mungkin terkait dengan penyakit, seperti penggunaan kolam renang umum atau alat olahraga. Riwayat alergi pada pasien dan keluarga juga penting untuk digali karena dermatitis atopik meningkatkan risiko moluskum kontagiosum. Gali juga riwayat seksual pasien. [3]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik penyakit moluskum kontagiosum menunjukkan adanya papul kecil berukuran 3-5 mm, berbentuk seperti kubah, mengkilap seperti lilin, berwarna merah muda, dengan permukaan halus. Bentuk lesi yang menyerupai bentuk kubah biasanya akan semakin jelas seiring dengan membesarnya ukuran papul.
Karakteristik penting infeksi moluskum adalah umbilikasi di bagian tengah papul. Umbilikasi berisi massa berwarna putih, yang memiliki konsistensi lunak dan menyerupai butiran nasi. Massa tersebut adalah badan moluskum yang muncul apabila bagian umbilikasi pada papul diberikan tekanan atau dipencet. [1,2,5]
Diagnosis Banding
Beberapa diagnosis banding perlu dibedakan dengan penyakit moluskum kontagiosum, terkait dengan gambaran klinis yang menyerupai penyakit tersebut. Contoh diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah varicella, miliaria, dan karsinoma sel basal.
Lesi Awal Varicella
Pada awal terjadinya varicella, lesi bersifat eruptif berupa papul eritematosa yang dapat menyerupai gambaran moluskum kontagiosum. Varicella disertai dengan gejala berupa demam dan sakit kepala. Seiring dengan berjalannya waktu, papul akan berubah menjadi vesikel atau pustul dengan dasar eritema. [2,10]
Miliaria
Miliaria atau disebut juga heat rash adalah kondisi kulit yang biasa timbul pada kondisi panas atau lembap. Penyakit ini ditandai dengan lesi papulovesikuler non folikuler dengan vesikel yang berwarna jernih. Biasanya lesi konfluens, berbeda dengan moluskum yang diskret. [3,11]
Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal ditandai oleh adanya lesi mudah berdarah yang tumbuh lambat pada area yang sering terpapar matahari, seperti leher dan wajah. Lesi memiliki ciri khas berupa papul dengan permukaan halus, tepi menggulung, mengkilat seperti mutiara, disertai dengan telangiektasis. [3,12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang biasanya tidak dilakukan untuk penegakan diagnosis karena moluskum kontagiosum memiliki gambaran klinis yang khas. Namun jika temuan klinis meragukan, pemeriksaan histopatologi dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis. Gambaran histopatologi menunjukkan adanya akantosis epitel skuamosa yang membentuk kawah berisi keratin dan badan moluskum. Pemeriksaan PCR dan ELISA juga dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus. [1,3,5]